News . 04/09/2020, 12:00 WIB
Dokter Spesialis paru Rumah Sakit (RS) Persahabatan Andika Chandra Putra mengatakan upaya pencegahan penularan COVID-19 yang paling efektif adalah menggunakan masker.
"Sangat efektif. Apalagi banyak referensi menyatakan bahwa penularan virus SARS-CoV-2 ini melalui airbone atau small droplet. Sehingga tentu dengan penggunaan masker, risiko penularannya lebih kecil," katanya.
"Karena sebenarnya yang paling penting dalam penanganan ini adalah mencegah atau menurunkan risiko penularan. Karena kalau di rumah sakit itu kan sudah tertular, sudah sakit. Sudah ada keluhan. Sekarang bagaimana kita menurunkan risiko penularannya," katanya.
Dikatakannya pula, masyarakat tak perlu khawatir bila menggunakan masker akan menimbulkan hipoksia atau berkurangnya kadar oksigen dalam jaringan untuk dapat mempertahankan fungsi tubuh, dan tidak juga mengurangi fungsi paru.
"Tentu ada penurunan (kadar) oksigen, tapi itu masih bisa ditoleransi," katanya.
"Tidak signifikan (berkurangnya). Sebagai contoh misalkan kita yang sering menggunakan N95. Apakah fungsi parunya menurun atau oksigennya yang menurun? Sampai saat ini dari beberapa laporan kasus enggak ada perubahan (fungsi paru)," kata dia.
Sementara itu, terkait pemakaian masker saat berolahraga, terutama saat melakukan latihan cukup berat, ia menyarankan masyarakat untuk tidak perlu memakai masker. Tetapi olahraga itu sebaiknya dilakukan di zona hijau atau di tempat yang jauh dari keramaian sehingga pemakaian masker tidak diharuskan.
"Tujuan kita berolahraga bukan untuk mengejar prestasi. Tujuan kita hanya untuk mendapatkan kondisi yang optimal. Tapi juga yang terpenting (menghindari) risiko penularan. Sehingga kalau bisa olahraganya dilakukan di zona hijau atau bukan di keramaian," katanya.
"Jadi tidak cukup dengan hanya misalnya pakai masker artinya semua masalah selesai, enggak juga. Jadi dalam WHO itu ada namanya engineering control, ada administrative control, termasuk salah satunya penggunaan masker, jaga jarak dan mengurangi keramaian di satu ruangan," ujarnya.
Terpisah, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono meminta agar masyarakat menjadikan penggunaan masker sebagai gaya hidup.
"Saya mengimbau ya teman-teman, gunakan masker. Pak Presiden menyampaikan ayo pakai masker, masker, masker. Saya selalu katakan itu sebagai gaya hidup dan menjadi budaya baru kita. Kalau teman-teman ketinggalan ponsel pasti bingung pulang ambil, ya kan. Sama seperti masker," ujarnya.
Gatot meminta kepada jajarannya agar tidak lelah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya penggunaan masker. Karena, virus tidak pandang bulu dan bisa menyerang siapa saja.
Menurutnya, kesadaran dalam diri untuk menggunakan masker adalah hal yang paling penting dibangun untuk memulihkan kondisi di Indonesia.
"Ini harus kita galakkan dari bawah sampai tingkat nasional. Kalau kesehatan kita ini pulih, maka ekonomi bangkit. Jangan sampai kita menjadi daerah merah, harus kita turunkan ke zona oranye. Kalau oranye turunkan menjadi kuning, lalu kuning jadi hijau, kalau hijau kita pertahankan terus seperti itu," tuturnya.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, hingga Kamis (3/9) pukul 12.00 WIB jumlah kasus baru COVID-19 di Tanah Air bertambah 3.622 kasus. Sehingga total kasus COVID-19 kini mencapai 184.268 orang.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com