News . 02/09/2020, 11:34 WIB
Kerja sama lainnya adalah antara perusahaan bioteknologi Korea Selatan, Genexine Inc dengan PT Kalbe Farma. "Ada juga beberapa komunikasi dengan negara lain yang sudah memulai untuk tahap-tahap pengembangan selanjutnya," paparnya.
BPOM melaporkan pengembangan soal uji coba vaksin Sinovac yang dimulai pada 11 Agustus lalu. Ini melibatkan peneliti dari Fakultas Kedokteran, Unpad.
"Target subyek sebanyak 1.620. Saat ini ada 1.800 sukarelawan yang sudah mendaftar sebagai subyek uji klinik. Hingga akhir Agustus 2020 ini terdapat kurang lebih 500 subyek yang telah direkrut dan telah mendapatkan tahapan penyuntikan," imbuhnya.
Sebuah studi menunjukkan virus yang membawa mutasi D614G lebih infeksius pada kultur sel di laboratorium. "Masih perlu penelitian lebih lanjut. Apakah memang virus pembawa mutasi D614G menjadi lebih infeksius pada manusia dibanding virus yang tidak memiliki mutasi tersebut. Belum ada bukti yang jelas apakah gejala klinis pasien yang terinfeksi virus pembawa mutasi D614G akan berbeda dengan strain sebelumnya," jelas Anggia di Jakarta, Selasa (1/9).
Menurutnya, salah satu faktor yang menyebabkan virus bisa lebih infeksius adalah terjadinya mutasi. Sebab, pada dasarnya virus memang mudah bermutasi. Ini karena proses replikasi materi genetik virus yang rentan mengalami kesalahan.
"Ada potensi atau kemungkinan terjadinya mutasi yang bisa menyebabkan virus lebih infeksius. Namun tidak ada yang bisa memprediksi secara pasti kapan itu akan terjadi," terangnya.
Untuk saat ini, lanjut Anggia, lebih baik menjaga diri dengan melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin. Seperti menjaga jarak, memakai masker, dan selalu mencuci tangan.(rh/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com