News . 02/09/2020, 11:34 WIB
JAKARTA - Jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia, terus meningkat. Status di beberapa daerah pun juga kerap berubah. Yang terbaru, 43 kabupaten/kota yang awalnya berstatus zona oranye, kini menjadi zona merah. Sehingga total terdapat 65 kabupaten/kota dengan risiko tinggi penularan COVID-19.
“Zona merah naik cukup besar. Awalnya 32 kabupaten dan kota. Kini bertambah menjadi 65 kabupaten/kota. Ini berberdasarkan data terakhir Satgas Penanganan COVID-19 pada 30 Agustus 2020,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/9).
Di antara 65 zona merah itu, terdapat 43 daerah yang sebelumnya berstatus zona oranye, kini berubah menjadi zona merah (selengkapnya lihat grafis, Red).
Hingga Selasa (1/9) kemarin, terdapat penambahan 2.775 pasien positif baru. Sehingga total menjadi 177.571 kasus. Untuk pasien sembuh juga ada penambahan 2.098 orang. Total pasien sembuh mencapai 128.057 orang. Sementara itu, juga ada penambahan 88 kematian baru. Dengan demikian, total pasien yang meninggal dunia berjumlah 7.505 orang.
Wiku menjelaskan memang ada peningkatan kasus kematian pasien positif COVID-19 dalam sepekan terakhir. Namun, dari sisi angka kesembuhan, Indonesia lebih tinggi daripada rata-rata dunia. "Kami ingin sampaikan kasus meninggal mingguan. Terjadi kenaikan kasus meninggal dalam seminggu sebesar 24,4 persen," ucap Wiku.
Terdapat lima provinsi yang memiliki persentase angka kematian lebih tinggi daripada nasional. Persentase angka kematian Corona nasional adalah 4,23 persen. "Persentase kenaikan tertingginya 5 besar. Pertama adalah Bengkulu 7,29 persen. Kemudian disusul Jawa Tengah 7,18 persen, Jawa Timur 7,10 persen, NTB 5,76 persen, dan Sumatera Selatan 5,68 persen. Semua ini di atas , rata-rata angka kematian nasional," terangnya.
Selain zona merah, ada pula perubahan zona hijau. Wiku menjabarkan ada penurunan jumlah wilayah yang tidak terdampak Corona. Awalnya ada 30 wilayah. Kini, hanya 26 daerah yang berstatus zona hijau. "Ini semuanya banyak dari kepulauan. Karena pengendalian kasus di dalam kepulauan lebih mudah dibanding bentuk daratan," bebernya.
Kemudian, ada 42 kabupaten/kota lainnya yang kali ini masuk dalam zona hijau Corona. Daerah ini sebelumnya sempat ditemukan kasus. Namun, sudah membaik dan dinyatakan bersih dari Corona.
Selain itu, Wiku juga menjelaskan bahwa World Health Organization (WHO) menekankan pentingnya nasionalisasi vaksin dalam penanganan COVID-19.
Menurutnya, nasionalisasi vaksin adalah pengembangan vaksin yang hanya diperuntukkan untuk kepentingan nasional atau satu negara saja. WHO, lanjut Wiku, menyatakan vaksin adalah barang umum milik publik.
Sejauh ini Indonesia sudah bekerja sama dengan negara lain dalam pengembangan vaksin. Selain itu, Indonesia juga berupaya mengembangkan vaksin secara mandiri. Yakni Vaksin Merah Putih. "Meskipun vaksin ini dikembangkan sendiri di dalam negeri, namun jika berhasil, vaksin Merah Putih juga bisa dijual ke negara lain," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengungkap pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap pengembangan vaksin virus Corona (COVID-19). Dilaporkan saat ini sudah ada 1.800 orang yang mendaftar sebagai relawan uji klinik vaksin.
Data WHO, sudah ada 33 kandidat vaksin dari seluruh dunia. Semuanya dalam tahap uji klinis. Sementara itu, ada sekitar 143 kandidat yang berada pada tahap lainnya.
Indonesia memiliki 2 jalur pengembangan vaksin. Pertama yakni vaksin merah putih kerja sama antara Kemenristek/BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dengan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.
"BPOM telah membuat roadmap tahapan pengembangan vaksin yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan data pre-klinik, klinik dan mutu dari vaksin yang akan dibuat. Selanjutnya, akan ditindaklanjuti dengan FGD bersama stakeholder terkait," terangnya.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com