MAKASSAR - Proses perkuliahan dalam jaringan (daring) masih berlanjut di semester baru (ganjil) ini. Perguruan Tinggi (PT) di Makassar masih menimbang kondisi yang belum aman.
Beberapa PT sebenarnya sudah siap jika perkuliahan tatap muka kembali dilakukan di kampus. Hanya saja, dengan kondisi yang belum menentu, perkuliahan tatap muka dianggap masih rawan.
Wakil Rektor I Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Restu mengatakan, untuk semester ini Kemendikbud meminta proses perkuliahan tetap dilakukan secara daring. Meski sudah ada lampu hijau dari gubernur Sulsel, kebijakan dari kementerian tetap mesti menjadi rujukan.
Sejauh ini, Unhas juga belum berani kembali melangsungkan proses perkuliahan tatap muka. Apalagi, kondisi Makassar belum kondusif. Belum masuk status zona hijau.
"Selama kita belum bisa menjamin keamanan dosen dan mahasiswa, kita tidak berani. Dalam kondisi begini, kementerian meminta kita memprioritaskan kesehatan dan keselamatan. Dan itu adalah pedoman," ujarnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), kemarin.
Terpisah, Wakil Rektor I Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Hanafi As'ad juga mengaku masih mengacu pada edaran Kemendikbud yang meminta perkuliahan dilakukan daring. Perkuliahan tatap muka disebutnya butuh kajian lebih dalam.
"Informasi dari kementerian kalau semester ini masih daring. Tetapi kalau ada informasi gubernur membolehkan, tentu dengan protokol kesehatan. Secara prinsip dan kelembagaan kita siap. Tetapi tentu tetap melihat kondisi dahulu," ucapnya.
Menurutnya, penerapan protokol kesehatan bagi civitas akademika di PT memang lebih disiplin. Sehingga, kemungkinan terjadinya penularan bisa lebih kecil. Hanya saja, butuh regulasi yang kuat dari pemerintah.
"Seandainya kami sudah dapat edarannya kami akan lakukan koordinasi untuk mengkaji hal tersebut. Jika memungkinkan tentu akan memperkuat pada protokol kesehatan," kata dia.
Sementara, Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI), Prof Basri Modding, sudah mengumumkan proses perkuliahan pada semester baru ini akan tetap dilakukan secara daring. Pertimbangannya, karena kondisi di Makassar yang masih belum menentu.
Sebelumnya, sudah ada edaran untuk melakukan perkuliahan tatap muka. Tetapi, sifatnya tentatif. Menyesuaikan kondisi. Karena masih belum konduaif, perkuliahan diputuskan tetap daring.
"Kita untuk semester ini akan dilakukan secara daring dahulu sampai waktu yang tidak ditentukan. Ini dilakukan untuk menjaga agar seluruh mahasiswa dan dosen tidak terpapar virus," ucapnya.(Isman)