Ibukota Terus Berlakukan PSBB

fin.co.id - 29/08/2020, 08:00 WIB

Ibukota Terus Berlakukan PSBB

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Ibukota Jakarta terus memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Status PSBB transisi kali ini diberlakukan hingga 10 September 2020.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi memperpanjang PSBB transisi selama dua pekan. Mulai Jumat 28 Agustus hingga 10 September 2020. Perpanjangan Ini merupakan yang kelima kalinya.

"Pemprov DKI Jakarta resmi perpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi Fase I di ibu kota selama 14 hari ke depan, berlaku mulai 28 Agustus - 10 September 2020," kata Anies dalam pidato yang diunggah di akun instagram @aniesbaswedan, Kamis (27/8) malam.

BACA JUGA:  Fakta-fakta Menarik Usai Paul Pogba Positif Covid-19, Nomor 3 Bikin Sedih

Kebijakan PSBB merupakan salah satu upaya Pemprov DKI menekan laju penyebaran COVID-19. Dalam beberapa hari terakhir, DKI Jakarta menjadi daerah yang tertinggi penambahan kasus COVID-19.

Pada Jumat (28/8), Jakarta tercatat sebagai daerah yang tertinggi dalam penambahan kasus COVID-19 dengan 869 kasus baru. Selanjutnya, Jawa Barat dengan 526 kasus baru, Jawa Timur dengan 417 kasus baru, Jawa Tengah dengan 242 kasus baru, dan Kalimantan Timur dengan 97 kasus baru.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan perpanjang PSBB transisi fase I sebanyak lima kali ini dilakukan usai menggelar rapat bersama Satgas COVID-19 DKI Jakarta dan Forkopimda.

BACA JUGA:  Arti Nama Keene Atharrazka Adhitya, Anak Citra Kirana-Rezky Aditya yang Baru Lahir

Diterangkannya, Pemprov DKI memperpanjang PSBB transisi fase I dengan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dalam penanganan pandemi COVID-19.

"Di antaranya meningkatkan kualitas petugas kesehatan jumlahnya kualitasnya sarana prasarana laboratorium, rumah sakitnya, logistiknya pendukungnya semua," katanya, Jumat (28/8).

Dia memastikan, DKI juga menambah tenaga profesional hingga aparat dengan membentuk gugus tugas internal untuk mempercepat penanganan pandemi COVID-19.

"Kami tingkatkan, kami sebar, kami latih, dan kita minta juga setiap kegiatan membentuk gugus tugas internal atau kader internal di setiap unit kegiatan, di pasar, di mal, di perkantoran di tempat-tempat umum dan sebagainya," ujarnya.

BACA JUGA:  Hendak Slundupkan Burung ke Malaysia, Satu WNI Tewas Ditembak

Ditegaskannya pula, Pemprov DKI mendorong adanya kader COVID-19 di setiap lingkungan rumah yang bertugas untuk memastikan jalannya protokol kesehatan.

"Menjaga kesehatan menjaga kebersihan, berjemur, makan sehat bergizi dan sebagainya, menjaga jarak memakai masker," sambungnya.

"Kalau setiap rumah bahkan unit terkecil di lingkungan kita bisa patuh, taat, dan disiplin. Insya Allah ke depan tidak hanya berkurang penyebarannya tapi kita bisa memutus mata rantai penyebaran COVID," sambungnya.

Selain itu dia juga mengatakan kenaikan kasus positif di ibu kota disebabkan oleh masifnya tes PCR yang dilakukan di Jakarta.

BACA JUGA:  Gagasan Khilafah tak lagi Relevan dalam Konteks Indonesia Hari Ini

"Sesungguhnya Jakarta masih terkendali ya. Artinya apa, angka tinggi karena banyak testing. Dengan banyaknya testing kelihatan penyebarannya di mana," ungkapnya.

Ditambahkan Reza dengan banyaknya testing akan memudahkan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan.

"DKI konsepnya beda, kita perbanyak testing, dan testing kita diakui oleh WHO sebagai provinsi di Indonesia yang cukup baik tesnya," katanya.

Sementara itu berdasarkan data yang diterima dari Humas BNPB, hingga Jumat (28/8) pukul 12.00 WIB terjadi lonjakan penambahan hingga 3.003 kasus. Sehingga total jumlah kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 165.887.

Meski demikian, jumlah kesembuhan juga cukup tinggi yaitu 2.325 pasien sembuh. Dengan penambahan tersebut, total pasien sembuh dari COVID sebanyak 120.900.

BACA JUGA:  Gagasan Khilafah tak lagi Relevan dalam Konteks Indonesia Hari Ini

Sementara itu, pasien positif Corona yang meninggal dunia hari ini sebanyak 105 orang, sehingga totalnya menjadi 7.169 orang meninggal.

Admin
Penulis