Mengenai Saraswati, ia mengaku sudah banyak mengetahui kiprah perempuan muda itu dalam bidang perlindungan perempuan dan anak juga anti-perdagangan orang.
Baca juga: Jalankan Instruksi Megawati, Cakada PDIP Siap Jaga Kebhinekaan
”Pertama, kami ingin putra daerah untuk memimpin. Kedua, latar belakang Ibu Saraswati. Kebetulan kami juga peduli pada perlindungan perempuan dan anak,” tegasnya.
”Tentunya kami sebagai warga Tangsel ingin semua aspek sejahtera. Banyak hal. Sejahtera atau baik dalam tatanan pemerintahan, baik dalam tatanan kesejahteraan ekonomi masyarakat, baik dalam tatanan birokrasi dan lainnya,” tambah dia.
Terkait konteks perlindungan perempuan dan anak, Nursaad mengakui bahwa selama ini upaya Pemkot Tangsel masih kurang maksimal dari mulai segi anggaran sampai penguatan level bawah.
”Anggaran itu sangat kecil. Kita butuh kapasitas sampai ke bawah agar penguatan juga bisa dilakukan sampai ke tingkat bawah. Itu sudah kami lakukan dari beberapa tahun sebelumnya, dorongannya sampai ke Musrenbang, sampai sekarang masih nihil,” jelas Nursaad.
Baca Juga: INFOGRAFIS: Tokoh Kerabat Politik Nasional
Upaya perlindungan perempuan dan anak di Tangsel, lanjutnya, mesti dilakukan sampai ke tingkat bawah (kelurahan, red). Ia juga berharap minimal sekali atau dua kali dalam setahun diadakan penguatan di level semua kelurahan di Tangsel.
Nah, hal inilah yang ia diskusikan secara komprehensif bersama Saraswati. ”Saya sudah mengetahui background dari Ibu Saraswati, dia pemerhati perlindungan perempuan dan anak. Maka itu kami upayakan untuk bertemu hari ini,” tutupnya. (rls/fin/ful)
Baca juga: INFOGRAFIS: 75 Pasangan Calon yang Diusung PDIP di Pilkada 2020