BARCELONA - Tak ada senja bagi Barcelona setelah gagal merebut trofi La Liga dan kalah telak 8-2 dari Bayern Munchen di babak delapan besar Liga Champions. Sinar harapan itu mulai terlihat saat Ronald Koeman menjadi suksesor Quique Setien yang dipecat sehari pasca prahara di Estadio da Luz, Lisbon, Selasa (18/8).
Datang dengan bertumpuk masalah, Koeman seperti dipaksa melakukan regenerasi armada secepatnya. Setidaknya ini menjadi ekspektasi Barcelona kepada juru taktik 57 tahun untuk mendongkrak kembali grafik prestasi Blaugrana yang merosot tajam dalam semusim terakhir.
Namum masalahnya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Seperti yang dilansir oleh Marca, tradisi manajerial khas Belanda yang memprioritaskan pemain muda menjadi masalahnya. Pasalnya, Barcelona masih menempatkan pemain di atas 30 tahun sebagai pondasi tim.
BACA JUGA: Bantu Angkat Ekspor, BNI Berikan Kredit untuk Importir Produk Indonesia
”Jika Koeman tetap bersikeras, artinya, ada delapan pemain yang terancam masuk daftar penjualan,” tulis Marca, kemarin.Pemain yang masuk dalam periode emas tersebut antara lain: Lionel Messi, striker Luis Suarez, gelandang Ivan Rakitic, gelandang Arturo Vidal, gelandang Sergio Busquets, bek kiri Jordi Alba, bek tengah Gerard Pique, dan kiper Neto.
Di antara mereka, hanya Neto yang irit jam terbang. Sementara yang lainnya, setiap waktu selalu bermain regular atau di atas 35 caps musim ini. Artinya, para pemain senior masih menjadi andalan Blaugrana di semua lininya. Kendati demikian, hanya Messi yang masih diharapkan bertahan.
BACA JUGA: Bantu Angkat Ekspor, BNI Berikan Kredit untuk Importir Produk Indonesia
La Pulga (Si Kutu) –julukan Messi– masih dibutuhkan Barcelona. Koleksi 31 golnya musim ini jadi bukti bahwa kontribusi pemain asal Argentina tersebut masih besar. Tugas Barcelona saat ini ialah meyakinkan Messi bersedia memperpanjang kontraknya yang habis tahun depan. Setidaknya, jika harus hengkang, pemain 33 tahun itu tidak pindah ke tim Eropa. Termasuk melengserkan orang-orang yang tak sepaham dengan Messi.Kamis (20/8), Direktur Olahraga Barcelona Eric Abidal mengundurkan diri. Selama dua tahun masa kerjanya, Abidal dihadapkan oleh catatn klub yang kurang memuaskan dan kritik keras terhadap kebijakan transfer klub. Ia juga pernah berselisih dengan mantan rekan setimnya, Lionel Messi, pada awal 2020. Semuanya bermula sejak klub asal Catalan itu memecat Ernesto Valverde pada Januari lalu.
"Selama dua tahun ke belakang, saya berupaya melakukan perubahan yang penting bagi tim utama," jelas Abidal. "Tapi, meski dengan keyakinan dan ketekunan, saya gagal. Saya harus berpisah untuk kedua kalinya kepada Barcelona,” tambahnya.
BACA JUGA: Mualaf dan Kristologi Insan Mokoginta Meninggal Dunia Ketika Sedang Salat
Perubahan nasib Messi pun terjadi. Direktur olahraga baru Barcelona, Ramon Planes, menegaskan bahwa pihak klub menginginkan sang megabintang, tetap berada di Blaugrana untuk jangka panjang."Segera (pertemuan dengan Messi), Koeman sudah membicarakan tentang pertemuan mendatang dengan Messi,” ucap Planes kepada Marca, kemarin.
Jika Messi bertahan, tentu dirinya tak mau kehilangan tandem emasnya saat ini, Luis Suarez. Ya, striker 33 tahun tersebut masih sanggup menghasilkan 21 gol musim ini. Hanya, eks pemain Liverpool FC itu mulai rentan cedera. Musim ini dia sudah mengalami tiga cedera berbeda (betis, engkel, dan lutut). Tentu ini menjadi catatan buruk.
BACA JUGA: Bantu Angkat Ekspor, BNI Berikan Kredit untuk Importir Produk Indonesia
Namun Koeman punya jalan keluarnya. Dikutip dari RAC 1, pelatih Belanda itu bersiap merekrut rekan senegaranya Memphis Depay. Setidaknya menutupi kelemahan lini serang jika Suarez hengkang. RAC1 melaporkan bahwa Koeman ingin membawa bintang Lyon itu ke Camp Nou, dengan biaya sekitar EUR 55 juta.Karier Memphis di Timnas Belanda meroket saat di bawah pengawasan Koeman. Mantan legenda Barcelona itu mengubah Memphis menjadi penyerang sentral dari area yang luas, dan itu terbukti saat ia membawa Lyon ke babak semifinal Liga Champions musim ini.”Mereka (petinggi Barcelona, Red) harus melakukan yang terbaik agar bisa meyakinkan Messi pensiun di Barcelona. Jika mereka membiarkan Messi pergi, Barcelona harus mengganti nama. Karena Barcelona adalah Messi,” tutur Samuel Eto’o, eks rekan setim Messi di Blaugrana, seperti dilansir TyC Sports.
Selain nama pelatih baru, isu kontrak Messi selalu menjadi komoditas politik para calon presiden baru Barcelona menjelang pemilihan pada Maret 2021. Ya, Messi termasuk sosok yang jengah atas carut-marutnya Azulgrana-sebutan lain Barcelona- di bawah rezim Josep Maria Bartomeu.
Sejak jendela transfer musim panas dibuka, Messi memang dikaitkan dengan sejumlah klub besar, sebut saja: Inter Milan, Manchester City, dan Paris Saint-Germain. Pemain dengan bayaran EUR 565 ribu per pekan masih menjadi incaran klub besar. Sementara jika dibeli klub lain sekarang, nilai pasarnya ditaksir mencapai EUR 112 juta. (fin/tgr)