Penerima Bansos Diintimidasi

fin.co.id - 22/08/2020, 14:34 WIB

Penerima Bansos Diintimidasi

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

PANGKEP - Penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Pangkep dibuat resah. Sebab mereka tak diberi pin ATM.

Para penerima manfaat hanya diberi kartu ATM dan buku tabungan. Tetapi itu hanya sekadar formalitas saja, mereka tidak bisa mencairkan dananya. Pin ATM para penerima bansos dikuasai pendamping.

Salah seorang tokoh masyarakat, RD, menyebut pihaknya banyak menerima keluhan dari keluarga dan kerabatnya di salah satu pulau di Kecamatan Liukang Tangaya. Penerima bantuan diintimidasi oknum penamping PKH.

"Pin ATM tidak diberikan ke penerimanya. Jadi hanya kartu dan buku tabungan saja,"ucapnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), Jumat, 21 Agustus.

Tidak hanya itu, warga Kecamatan Liukang Tangaya juga menyesalkan para pendamping PKH yang mengeluarkan sepihak penerima bantuan. Itu dilakukan jika ada penerima yang protes atau mempertanyakan kejelasan bantuan.

"Masyarakat penerima juga takut berbicara. Ketika ada penerima PKH yang sedikit kritis maka ujung-ujungnya namanya akan dihapus," sebutnya.

Sementara itu, Koordinator Kabupaten Pendamping PKH Pangkep, Ramzah, menjelaskan, pin ATM yang dirahasiakan dari penerima jelas tidak dibenarkan. Menurutnya, pin beserta buku tabungan itu harus tetap berada di tangan penerima bantuan.

"Semua dana bantuan PKH dan BPNT yang berasal dari Kementerian Sosial itu ditransfer ke bank, nanti bank yang transfer ke masing-masing rekening penerima bantuan. Sehingga buku tabungan beserta dengan pin ATM itu tidak boleh dipindah tangankan," jelasnya. (fit/dir)

Admin
Penulis