MAKASSAR - Kamera CCTV terpasang di 175 titik. Efektivitasnya dipertanyakan. Sebagian hanya menjadi pajangan.
Keluhan terhadap kualitas Closed Circuit Television (CCTV) Makassar mengemuka saat terjadi peristiwa tabrak lari di sekitar Jl Datu Museng. Masyarakat yang ingin mengakses rekaman, kecewa lantaran kondisi CCTV yang tak layak.
Kepala UPTD War Room Makassar, Yamlikh Azikin mengakui kondisi CCTV yang memang butuh perawatan. Bahkan ada yang sudah rusak.
"Ada 175 CCTV milik Pemkot Makassar yang tersebar di beberapa titik. Sebanyak 17 unit di antaranya sudah rusak," ungkapnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), Jumat, 21 Agustus.
Kerusakan CCTV, kata dia, dipengaruhi faktor usia. Rata-rata CCTV sudah berumur sekitar lima tahun, terhitung sejak dilakukan pengadaan pada 2015.
"Kalau bicara kualitas, CCTV kita bagus. Bisa sampai pembesaran 100 meter dan pelat kendaraan bisa dilihat," ucap Yamlikh.
CCTV sesungguhnya diadakan menjadi bagian dari program Makassar Smart City. Harapannya, keberadaan CCTV bisa mengurai beragam persoalan yang terjadi Makassar. Termasuk masalah kriminalitas. Akan tetapi, hal itu tak efektif.
Setidaknya ada beberapa persoalan besar yang menjadi pekerjaan bagi Pemkot Makassar sampai saat ini. Seperti balap liar, kemacetan, parkir serampangan, hingga aksi kejahatan.Yamlikh menjelaskan, jika mampu dimaksimalkan, War Room sebenarnya bisa menjadi ruang kontrol yang sangat efektif. Bisa dimanfaatkan oleh lintas organisasi perangkat daerah (OPD) jika terjadi masalah di lapangan.
Yamlikh menjelaskan, pemkot sudah semestinya berbenah. Terutama kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang perlu di-upgrade. "Selain CCTV, kapasitas atau kemampuan SDM soal teknologi harus juga ditingkatkan," terang dia. (rdi)