JAKARTA - Perekonomian nasional diramal pada kuartal II hingga IV/2020 akan positif dibanding pada kuartal sebelumnya. Ada lima faktor yang menyebabkan ekonomi Indonesia kembali menggeliat.
- Pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan tersebut membangkitkan berbagai sektor usaha, terutama pariwisata, restoran dan perhotelan.
- Percepatan realisasi anggaran penanganan dampak pandemi corona dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pun juga realisasi belanja kementerian/lembaga di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Per 6 Agustus 2020, realisai baru mencapai Rp151,25 triliun atau setara 21,75 persen dari pagu Rp695,2 triliun.
- Pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial, serta suntikan likuiditas ke pasar keuangan yang dilakukan bank sentral. Adapun likuiditas mencapai Rp651,54 triliun.
- Hasil restrukturisasi kredit bank. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), realisasi kredit nasabah bank yang sudah direstrukturisasi mencapai Rp784,36 triliun kepada 6,73 juta nasabah.
- Dampak dari digitalisasi sistem pembayaran yang kerap meningkat transaksinya di tengah pandemi corona.