KUR Sulsel Tersalur Rp3,67 Triliun

fin.co.id - 18/08/2020, 16:35 WIB

KUR Sulsel Tersalur Rp3,67 Triliun

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

MAKASSAR - Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulsel semester I 2020 ternyata cukup besar. Totalnya mencapai Rp3,67 triliun.

Sesuai data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), realisasi KUR tersebut menyasar 124.050 debitur UMKM.

Rinciannya, KUR sektor produksi sebesar Rp2,63 triliun dengan share 71,62 persen. Terdiri atas sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebesar Rp1,72 triliun dengan share 46,87 persen. Disusul perikanan dengan KUR sebesar Rp112,04 miliar, share-nya 3,05 persen.

Selanjutnya industri pengolahan sebesar Rp263,48 miliar dengan share 7,17 persen, konstruksi Rp2,88 miliar dengan share 0,08 persen, dan jasa-jasa sebesar Rp531,46 miliar dengan share 14,46 persen.

Selain itu, KUR sektor non produksi, yakni perdagangan memberi andil share sebesar 28,38 persen dengan plafond sebesar Rp1,04 triliun.

"Dibandingkan tahun lalu share sektor produktif meningkat. Dari 60,17 persen Desember 2019 jadi 71,62 persen semester I 2020," kata Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Moh. Nurdin Subandi seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), kemarin.

Nurdin menjelaskan, KUR ini disalurkan sejumlah bank. Antara lain, Bank Sulselbar, Mandiri, BNI, BRI, BTN, Sinarmas, Maybank, BRIS, Artha Graha, BCA, dan Bukopin.

Sementara itu, pemerintah dalam waktu dekat akan meluncurkan pinjaman dengan bunga 0 persen melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro. Rencana akan diluncurkan pada akhir Agustus ini.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir menjelaskan, program pinjaman ini diperuntukkan untuk ibu rumah tangga. Termasuk korban PHK yang ingin dan sudah menjalankan usaha produktif.

Suku bunga KUR Super Mikro ini ditetapkan sebesar 0 persen sampai dengan 31 Desember 2020 dan 6 persen setelah 31 Desember 2020 dengan jumlah kredit maksimum Rp10 juta.

"Permenko (aturannya) kita rencanakan selesai akhir Agustus ini," kata Iskandar.Berdasarkan estimasi perbankan, rata-rata besaran kredit yang diajukan oleh dibitur KUR berkisar Rp4 juta. Dengan asumsi tersebut ditargetkan dapat menyalurkan kredit kepada 3 juta debitur yang belum pernah menerima KUR hingga akhir 2020 dengan besaran plafon mencapai Rp12 triliun.

Pemerhati UMKM, Andi Nur Baumassepe menilai, stimulus untuk UMKM ini perlu dipercepat dan diberikan sebanyak-banyak. Melihat sektor usaha rakyat ini tengah dihadapkan pada kondisi sulit setelah terpukul paling depan akibat meluasnya penyebaran pandemi di sejumlah daerah.

"Semua sektor memang terdampak. Akan tetapi di tengah pandemi ini, saya kira sektor ini harus mendapat tambahan anggaran mengingat peran pentingnya sangat luas," nilai Dosen Ekonomi dan Bisnis Unhas Makassar.

Di Sulsel, akibat Covid-19 ada 1.941 UMKM yang terdampak dengan jumlah pekerja hingga 1.874 orang. Beberapa di antaranya telah ada yang mulai beradaptasi untuk membangkitkan kembali usahanya. (tam)

Admin
Penulis