PANGKALPINANG - Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Abdul Fatah membenarkan adanya pengajuan pinjaman dana sebesar Rp400 milar ke DPRD Babel. Menurut Fatah, peminjaman tersebut ditujukan ke pihak swasta dengan tujuan untuk menunjang pembangunan di Babel, meski belum spesifik dibeberkannya.
"Pinjaman ini akan digunakan untuk hal-hal yang sangat spesifik, misalnya untuk pembangunan infrastruktur yang kemudian akan memberikan nilai tambah bagi pendapatan bagi daerah," kata Fatah seperti dikutip dari Babel Pos (Fajar Indonesia Network Grup), Rabu (12/8) kemarin.
Di samping itu, lanjut Fatah, dana dari hasil pinjaman ini akan memberikan efek etos kerja para pegawai sehingga menghasilkan karya.
"Kami tidak ingin kawan-kawan hanya datang ke kantor tidak melakukan aktivitas apa-apa, hanya menerima gaji. Namun karya, sehingga ada pendapatan untuk daerah. Begitu pendapatan kita sudah meningkat, kita akan mengembalikan itu secara cicil setiap tahun dalam kurun waktu tiga tahun," paparnya.
Namun realisasi peminjaman ini, kata Fatah, haruslah disetujui oleh DPRD Babel dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Tentunya, tegas Fatah, pengajuan pinjaman ini dalam rangka menghidupkan suatu kondisi.
"Ini tergantung DPRD, kami harap pihak legislatif satu pemikiran yang sama. Kalau ini mendapat pertujuan, ya alokasi bisa untuk tahun depan," ungkap dia.
Lebih lanjut, menurut Fatah, apa yang akan dikerjakan itu sudah ada, mengenai masalah kegiatan-kegiatan di antaranya adalah infrastruktur, kemudian kelautan dan perikanan."Intinya ini akan memberikan dampak pendapatan bagi daerah," tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Fatah tak menampik, pandemi Covid-19 yang melanda Babel turut serta berimbas kepada keuangan daerah. Tercatat, anggaran Babel 2020 mengalami defisit sebesar Rp220 miliar. Defisit anggaran ini terjadi karena penurunan daripada pendapatan karena keadaan aktivitas daripada massa karena banyak yang berhenti.
"Andalan kita adalah dari pajak dan retribusi, tetapi karena aktivitas rendah daripada masyarakat, daya beli masyarakat menjadi turun bahkan menjadi hampir-hampir minus," katanya. (jua)