News . 09/08/2020, 09:59 WIB

Kembangkan Destinasi Wisata Alam Petungkriyono Melalui Koperasi dan Medsos

Penulis : Admin
Editor : Admin

PEKALONGAN - Ternyata, kawasan Jawa Tengah masih menyimpan potensi besar di sektor pariwisata yang masih bisa dikembangkan. Salah satunya, wisata alam Petungkriyono, berjarak sekitar 50 kilometer dari Pekalongan.

"Untuk pengembangan itu, sebaiknya para pegiat atau pengelola destinasi di Petungkriyono untuk membentuk atau bergabung dengan badan hukum koperasi," kata Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim, pada acara pelatihan kewirausahaan di kawasan pariwisata, di Desa Yosorejo, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (8/8).

Di acara yang juga dihadiri Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Pekalongan Hurip Budi Riyantini, Arif mengatakan, dengan berkoperasi maka akan lebih mudah mengakses ke pembiayaan maupun program-program pemerintah lainnya.

"Koperasi di wisata alam Petungkriyono bisa menjadi koperasi yang besar karena memiliki potensi yang sangat besar," ucap Arif.

Arif juga mengajak para pegiat wisata di Petungkriyono untuk promosi dan memasarkan wisata alam melalui teknologi informasi. Salah satunya, media sosial. "Dengan sering upload foto keindahan alam Petungkriyono di sosmed, akan semakin banyak yang tahu dan bakal datang berkunjung," jelas Arif.

Arif meyakini dalam dua tahun ke depan wisata alam Petungkriyono bakal menjadi primadona baru wisatawan lokal dan mancanegara. "Apalagi, sarana jalan dari Pekalongan ke Petungkriyono sangat mulus. Manfaatkan itu sebagai sebuah keunggulan," tukas Arif.

Sementara itu, Ketua BUMDes Bersama (BUMDesMa) Petung Jaya, Slamet Susanto, berharap agar pelatihan kewirausahaan dan perkoperasian yang digelar Kementerian Koperasi dan UKM di Petungkriyono dapat lebih mendorong dan menyadarkan masyarakat, khususnya Kelompok Sadar Wisata, akan manfaat media sosial dan koperasi.

Terlebih lagi, lanjut Slamet, sudah ada koperasi disana sebagai perintis. Yaitu, Kopisetara atau Koperasi Sentra Wisata Alam Nusantara. Nantinya, permodalan bagi pegiat pariwisata akan diperoleh dari koperasi. Koperasi juga yang akan mengelola sarana outbond di setiap destinasi di Petungkriyono.

Ke depannya, dalam kerangka pengembangan, koperasi yang akan menambah fasilitas bagi wisatawan seperti penyewaan motor, sepeda, dan sebagainya. "Kita juga akan mengembangkan pusat oleh-oleh khas Petungkriyono. Sayuran dan kopi hasil petani akan dijadikan souvenir bagi wisatawan," ucap Slamet.

Bahkan, sejak marketplace kondang Tokopedia masuk ke Petungkriyono dengan memberi pelatihan dan edukasi masyarakat dari offline ke online, pemasaran Kopi Petung semakin meluas.

"Produk Petungkriyono seperti kopi dan gula semut, sudah dijual di tokopedia, shopee, bukalapak," kata Slamet.

Bagi Slamet, hal terpenting untuk maju dan berkembang adalah harus kreatif dan berinovasi. Lihat saja, sebelum tahun 2004, kawasan Petungkriyono seluas 7000 hektar, belum cukup dikenal banyak orang.

Namun, setelah mendapat sentuhan kreatif, nama Petungkriyono sebagai wisata alam mulai menggema hingga ke mancanegara.

Pada tahun itu, Slamet baru mulai memoles dan mengembangkan Desa Curug Muncar sebagai kawasan wisata. Setelah mendapat respon positif, baru pada 2008, seluruh potensi desa-desa yang ada di Petungkriyono ikut dikembangkan. "Kita bekerjasama dengan Perhutani sebagai pemilik lahan," kata Slamet yang alumni IPB jurusan kehutanan (ekowisata) angkatan 38.

Kawasan Petungkriyono memiliki sembilan desa. Yaitu, Yosorejo, Simego, Gumelem, Telogohendro, Telogopakis, Kasimpar, Kayupuring, Curug Muncar, dan Songgodadi. "Semua desa di Petungkriyono memiliki potensi air terjun atau curug yang indah untuk dinikmati wisatawan," ucap Slamet.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com