Ketika militer mengerahkan armada tank ke arena itu puluhan tank militer terbakar. Pendemokah yang membakar? Atau gerakan intelijen? Agar ada alasan untuk melindas demo itu?
Yang jelas senja itu udara sejuk sekali. Musim dingin sudah lewat. Musim panas belum tiba. Itu masih akhir musim semi. Matahari kian tenggelam. Malam kian gelap. Lalu terjadilah sejarah itu: pendemo pasang badan. Mereka tiduran memblokade jalan raya. Dilindas. Tidak ada catatan berapa ratus yang meninggal. Atau berapa ribu.
Dalam sekejap jalan raya itu sudah bersih kembali. Mayat-mayat hilang. Darah tidak berbekas.
Dunia marah.
Marah sekali.
Tiongkok tidak peduli.
Negara itu terus membangun dan memperbaiki diri.
Kemarahan Barat itu ternyata tidak lama. Mereka kembali berbondong-bondong ke Tiongkok. Untuk investasi. Alasan mereka: keamanan dan kestabilan politik di Tiongkok terjamin. Di samping pasarnya sangat besar.Dibanding drama Tian An Men itu apalah artinya kejadian di Hong kKong. Barat memang marah. Tapi tidak semarah soal Tian An Men.
Tidak bisa dibayangkan. Bagaimana seandainya Tiongkok masih negara miskin. Betapa lebih beraninya Barat.Padahal Tiongkok sekarang negara kaya. Superpower. Ketika dimarahi ia kembali memarahi. Ketika dipelototi ia membalas melotot. (*)