News

Khutbah dan Takbir Kembali Menggema di Masjid Hagia Sophia

fin.co.id - 26/07/2020, 08:33 WIB

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Ribuan warga Turki dan perwakilan dari banyak negara-negara Muslim menggelar salat Jumat pertama di Masjid Hagia Sophia setelah 86 tahun berstatus sebagai Museum.

Ini menjadi sholat Jumat perdana, sejak Presiden Tayyip Erdogan mengumumkan bangunan yang sama-sama dihormati oleh umat Kristen dan Islam selama 1.500 tahun kembali menjadi masjid.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan bergabung dengan ribuan jamaah lainnya untuk melaksanakan shalat Jumat perdana di Masjid Hagia Sophia. Di dalam masjid, Erdogan tampak mengabadikan peristiwa bersejarah ini dengan ponselnya.

Imam memulai ibadah shalat Jumat pada pukul 13.45 waktu setempat, setelah Erdogan membacakan ayat suci Alquran. Ribuan jamaah harus melewati pos pemeriksaan sebelum memasuki Hagia Sophia dan sejumlah polisi menjaga keamanan di sekitar masjid dengan sangat ketat.

"Hari ini kami mengakhiri kerinduan selama 86 tahun. Terima kasih atas keputusan presiden dan pengadilan sehingga kita dapat mengadakan shalat Jumat di Hagia Sophia," ujar seorang jamaah, Sait Colak.

"Allahuakbar!," para jamaah menggemakan takbir di sekitar halaman Hagia Sophia, sebelum shalat Jumat dimulai. Beberapa jamaah yang datang dari luar kota Istanbul telah berada di sekitar Hagia Sophia sejak Kamis (23/7) malam.

Khotbah pertama di Masjid Hagia Sophia disampaikan oleh Ali Erbas, Kepala Direktorat Keagamaan Turki. Dalam khotbahnya, Erbas mengatakan, bahwa hari Jumat ini persis seperti 60 tahun lalu, saat 16 muazin menara Masjid Sultan Ahmet, yang terletak tepat di seberang Hagia Sophia, mengelilingi tempat itu dengan azan, setelah jeda 18 tahun.

"Hari ini adalah hari ketika Muslim berdiri melaksanakan salat dengan air mata sukacita, sujud dengan penuh rasa tunduk dan syukur. Hari ini juga adalah hari kehormatan dan kerendahan hati," ujar Erbas.

Erbas mengatakan, sesungguhnya kota Konstantinopel pasti akan ditaklukkan oleh tentara Islam. Dan pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukannya adalah sebaik-baiknya pasukan.

"Penaklukan adalah kebangkitan, bukan penganiayaan, dan itu adalah rekonstruksi, bukan kehancuran. Dalam peradaban kita, penaklukan merupakan pembuka pintu sebuah kota bagi Islam, perdamaian, dan keadilan," katanya.

Erbas menambahkan, bahwa hal tersebut sudah disampaikan di Quran surat Ali Imran ayat 159 yang isinya dan ketika kamu telah bertekad bulat, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bersandar [kepada-Nya].

Erbas juga menyampaikan, bahwa Sultan Ottoman Muhammad al-Fatih menaklukkan Istanbul dengan izin dan rahmat Allah. Sultan tidak mengizinkan perusakan satu batu pun dari kota yang sangat berharga ini.

Dalam khotbah itu, Erbas mengucapkan salam hormat untuk arsitek terkenal Mimar Sinan. Mimar Sinan menghiasi Hagia Sophia dengan menara, yang telah memperkuat konstruksi dan membuatnya tetap berdiri selama berabad-abad.

"Salam kepada semua saudara dan saudari kita dari penjuru dunia yang menunggu Hagia Sophia dibuka kembali untuk ibadah, dan merayakan pembukaannya dengan sukacita," imbuhnya.

Dapat disampaikan, bahwa Mahkamah Agung Turki mengumumkan bulan ini bahwa mereka membatalkan status Hagia Sophia sebagai museum. Erdogan segera mengubah status Hagia Sophia menjadi masjid. Bangunan tersebut merupakan katedral Bizantium Kristen selama 900 tahun sebelum direbut oleh penjajah Ottoman dan berfungsi sebagai masjid hingga 1934.

Admin
Penulis
-->