Para ulama terdahulu, mereka berkeyakinan bahwa bangsa Arab lebih utama dibanding bangsa lain. Keyakinan ini merupakan bagian dari keyakinan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Sebagaimana yang disampaikan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Iqtidha’ ash-Shirat al-Mustaqim :
الذي عليه أهل السنة والجماعة اعتقاد أن جنس العرب أفضل من جنس العجم
“Diantara keyakinan ahlus sunnah wal jama’ah adalah meyakini bahwa bangsa Arab lebih mulia daripada bangsa lain.” (Iqtidha’ ash-Shirat al-Musaqim, 1/419)
Maka, tidak benar jika orang Islam memiliki pandangan atau keyakinan yang merendahkan bangsa Arab. Atau memiliki keyakinan bahwa bangsa di luar Arab lebih baik dari bangsa Arab secara umum. Karena sangat jelas apa yang disampaikan Nabi dan dipertegas oleh para ulama tentang keutamaan bangsa Arab.
Salman al-Farisi, seorang sahabat dari bangsa Persia, memberikan contoh bagaimana dirinya lebih mengutamakan bangsa Arab dibanding bangsanya sendiri. Ia mengatakan :
“Kami mengutamakan kalian, wahai bangsa Arab, dikarenakan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga mengutamakan kalian.” (Iqtidha’ ash-Shirat al-Musaqim, 1/444)
Demikian juga apa yang disampaikan oleh Sa’id bin Manshur (Ulama Ahli Hadist yang berasal dari Khurasan) dalam kitabnya as-Sunan :
“Sesungguhnya Allah azza wa jalla telah mengutamakan kalian atas kami wahai bangsa Arab.” (As-Sunan, 1/164)
Mengutamakan bangsa Arab adalah ajaran Rasulullah dan para sahabat. Keyakinan itu kemudian diikuti oleh para ulama setelahnya.
Sedang meyakini sebaliknya merupakan tanda kemunafikan sebagaimana hadist di atas. Lebih tegas lagi, Rasulullah mengancam bagi siapa yang membenci bangsa Arab tidak akan memperoleh syafaat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam :
“Siapa yang membenci Arab tidak akan mendapatkan syafa’atku, dan tidak akan memakan hidanganku (di Akhirat).” (HR. At-Tirmidzi no. 3928. Ia mengatakan, “Hadist Ghorib”). - (kiblatnet/fin)