News

Panas Bumi Sulsel Menjanjikan

fin.co.id - 25/07/2020, 15:00 WIB

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

MAKASSAR - Di Sulsel, air, angin, dan gas sudah dimanfaatkan. Dikonversi jadi listrik. Namun panas buminya belum. Padahal melimpah. JIKA dihitung kasar, dengan kapasitas daya 900 KVA 1 MW mampu melistriki hingga tiga ribuan pelanggan. Lebih kasar lagi, listrik untuk dua kampung bisa disuplai.

Namun belum semua sebetulnya, potensi bumi pertiwi bisa dikonversi menjadi listrik. Yang populer itu baru air, angin, dan gas. Andalan PLN sendiri, itu pakai batu bara. Dalihnya lebih ekonomis. Stok juga melimpah.

Jika itu-itu saja, bisa gawat. Catatan KESDM, dua tahun terakhir ini, produksi batu bara terkerek bukan main. Tahun 2018 produksinya 550 juta ton. Tahun lalu naik lagi jadi 610 juta ton.

Hanya saja perlu pelan-pelan. 10 tahun terakhir penjajakan, KESDM tak menemukan cadangan batu bara yang bisa digarap. Stok terkini sisa 113 miliar ton. Cadangan 33 miliar ton. Kalau cuma pakai itu untuk listrik, 20 tahun lagi segera habis. Perkiraan pemerintah.Alternatif selalu ada. Indonesia punya semua. Termasuk panas bumi. KESDM sudah punya datanya. Potensinya 23,9 GW. Dirinci hingga tahun lalu, yang dimaksimalkan baru 8,9 persen atau 2.130,6 MW.

Sejauh ini, belum banyak Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang eksis. Baru 13 unit. Kebanyakan di Jawa Barat. Sumatera juga ada beberapa. Kalau di Pulau Sulawesi, cuma ada satu. PLTP Lahendong di Sulut. Dayanya 120 MW. Dikelola PT Pertamina Geothermal Energy.

Nah jangan remehkan Sulsel. Sudah punya pembangkit listrik tenaga angin. Berdiri gagah di Sidrap. Jokowi sudah ke sana. Namun potensinya belum tergarap maksimal. Didata oleh KESDM, daerah ini punya sumber daya panas bumi 398 MWe. Dengan cadangan daya 118 MWe. Hanya saja belum tersentuh.

"Yang ada itu, pembangkit pakai gas energinya. PLTG di Sengkang. Milik swasta," terang Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar, Eko Wahyu Prasongko seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), Jumat, 24 Juli.

Lebih spesifik lagi, Toraja Utara punya energi panas bumi yang paling besar potensinya. 100 MWe. Lalu selebihnya tersebar di beberapa kabupaten.

Peran pemerintah di sini. Sounding ke investor. Intervensi ke BUMN. Lalu swasta dimudahkan. Bukan main kerennya, jika Sulsel punya satu PLTP. Jokowi pasti punya alasan lagi berkunjung. Sekaligus meresmikan.

"Batu bara tentunya akan habis. Kalau itu terus," nilai Kepala Bidang Mineral dan Batu Bara Dinas ESDM Sulsel, Djemi Abdullah.

Saat pemetaan potensi Sulsel, Djemi mengaku terlibat. Ditemukan banyak hal. Termasuk panas bumi. Sayangnya, energi itu belum dieksplorasi. Sejauh ini, belum ada yang mau garap. (iad)

Admin
Penulis
-->