TURIN - Sejak musim lalu hingga Serie A Italia berakhir, bomber Juventus Cristiano Ronaldo hanya mampu menyarangkan 21 gol untuk Bianconeri. Mantan bintang Real Madrid itu tertinggal lima gol di belakang striker veteran Sampdoria Fabio Quagliarella yang jadi capocannoniere (top skor).
Musim ini, Ronaldo jauh lebih tajam. Ketika kompetisi masih menyisakan tiga pertandingan lagi, dia telah mencetak 30 gol. Jumlahnya sama dengan striker Lazio Ciro Immobile. Keduanya masih memimpin dalam daftar top scorer sementara di Serie A.
Adu tajam Ronaldo dan Immobile terlihat dalam pertandingan dini hari tadi. Faktor berlaga di kandang sendiri membuat Ronaldo jauh lebih beringas. Bintang Timnas Portugal itu mencetak dua gol, Immobile satu gol. Alhasil, Juventus menang 2-1. Raihan poin penuh membuat Si Nyonta Tua semakin kukuh di puncak klasemen dengan 80 poin.
”Kami sudah paham bahwa lawan kami adalah tim hebat. Ini adalah pertandingan berat melawan tim yang sudah beberapa kali mengalahkan kami. Tapi kami melihat ada peluang besar untuk dimenangi, tepat di Allianz Stadium kami akhirnya menang, Kami sangat bahagia,” kata Ronaldo kepada Sky Sport Italia.
Bagi Ronaldo, dirinya tak mau laga kemarin sebagai ajang pembuktiannya dan lebih mengutamakan kemenangan Bianconerri. “Rekor-rekor selalu penting, namun hal yang penting adalah bahwa tim menang. Kami adalah tim yang fenomenal dan kami memperlihatkannya pada hari ini, meski kami selalu ingin meningkatkan dan menaikkan standar.”
“Hal-hal itu bagus, namun gelar cappocanoniere (pencetak gol terbanyak) merupakan proses yang datang bisa kapan saja. Tentunya gelar itu harus disertai konsekuensi mencetak gol untuk membawa tim meraih kemenangan,” tutur Kapten Timnas Portugal itu.
Laga kemarin membuat Cristiano Ronaldo lagi-lagi mencatatkan rekor baru. Dia menjadi pemain tercepat yang mencetak 50 gol di Serie A. CR7- julukan lain Ronaldo- cuma butuh 61 laga untuk membukukan 50 gol tersebut. Atau lebih cepat dari legenda AC Milan, Andriy Shevchenko. Pemain Ukrainan itu membutuhkan 68 laga agar bisa mencetak 50 gol.
Sementara, Juve berada di jalur untuk meraih gelar Liga Italia kesembilan secara berturut-turut. Dengan hanya AS Roma yang menjadi calon lawan terberat, Juve berpeluang besar untuk kembali menjadi jawara.
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, memuji peran besar Cristiano Ronaldo dan menyatakan CR7 begitu buas dan memiliki insting gol tinggi. ”Dia (Ronaldo) menjadi lebih perkasa saat mencium bau darah. Dia sembuh lebih cepat. Kini ia tidak hanya mengobati masalah fisiknya, melainkan juga psikologis," ujar pelatih 61 tahun itu.
Sementara, Pelatih Lazio Simone Inzaghi tak terlalu menyesali kekalahan kemarin. Adik legenda AC Milan Filipo Inzaghi itu justru menganggap anak asuhnya telah bermain bagus meski kalah. ”Saya memberi pujian kepada seluruh pemain pasca pertandingan. Mereka telah memberikan yang terbaik, mengingat banyak masalah yang kami hadapi sejak lockdown. Ternyata, mereka masih hebat," tutur Inzaghi, dilansir dari Football Italia.
Inzaghi yang pension dari sepakbola pada usia 34 tahun itu mengatakan, Lazio masih punya cara untuk berselebrasi yakni saat mereka meraih tiket ke Liga Champions musim depan. Aquile-julukan Lazio- butuh setidaknya satu kemenangan lagi agar bisa kukuh di zona Eropa. "Hal yang terpenting adalah kami harus bersyukur dan merayakan kembalinya ke Liga Champions setelah 13 tahun," katanya.
Liga Italia sendiri masih menyisakan empat laga. Selanjutnya, Lazio akan bertemu Cagliari, Hellas Verona, Brescia, dan Napoli. Tentu, Lazio harus meraih poin maksimal bila ingin bermain di Liga Champions pada musim depan. (fin/tgr)