Pemkot Protes Soal Bansos

fin.co.id - 17/07/2020, 03:00 WIB

Pemkot Protes Soal Bansos

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

TASIK – Bantuan sosial (bansos) gelombang dua dari Provinsi Jawa Barat akan segera didistribusikan dalam waktu dekat ini. Namun Pemerintah Kota Tasikmalaya protes karena ada pengurangan kuota.

Sekda Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja melakukan pengecekan terkait kesiapan bantuan bagi masyarakat terdampak Covid-19 baik DTKS maupun non DTKS di gudang bulog, Mangkubumi kemarin.

Dalam beberapa hari ke depan, rencananya bantuan tersebut akan segera didistribusikan oleh Kantor Pos.

Setiawan menyebutkan bahwa bantuan yang didistribusikan masih seperti gelombang satu. Selain uang tunai, juga paket sembako dan susu untuk masyarakat. “Untuk penyaluran di Kota Tasikmalaya akan dimulai hari Jumat (17/7),” ujarnya kepada wartawan seperti dikutip dari Radar Tasikmalaya (Fajar Indonesia Network Grup) kemarin.

Sebagian masyarakat mengharapkan bantuan full dengan uang tunai. Akan tetapi pihaknya khawatir warga membelanjakannya untuk hal-hal lain. “Karena kami ingin masyarakat mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk menjaga imunitas warga, dan bantuan uang tunai pun tetap ada,” katanya.

Sejauh ini, kata dia, kesiapan logistik bantuan dinilai tidak ada kendala. Diharapkan distribusinya pun bisa berjalan dengan lancar. “Alhamdulillah tidak ada masalah,” tuturnya.

Sementara itu, Sekda Kota Tasikmalaya Drs H Ivan Dicksan menyebutkan bantuan dari Pemprov gelombang dua terjadi penurunan kuota. Sebelumnya kuota bantuan didistribusikan kepada 30.446 warga, namun di gelombang dua menjadi 17.010 saja. “Alasannya karena ada masalah dalam verifikasi,” katanya.

Maka dari itu, pihaknya pun melakukan protes kepada Pemprov karena hal itu bisa menjadi bola panas bagi Pemkot. Pasalnya, kesalahan ada pada kesesuaian identitas masyarakat. “Kalau yang memang data ganda atau ada ASN yang dapat kami terima, tapi yang 13 ribuan itu kan benar-benar warga kita yang butuh bantuan,” ujarnya.

Pemkot pun sempat meminta supaya distribusi bantuan ditahan dulu. Namun setelah dibicarakan dengan Sekda, pihaknya pun mendapat respons positif dan akan memberikan bantuan dengan kuota yang sama dengan gelombang pertama. “Beliau minta bantuan ini segera dibagikan, untuk sisanya nanti katanya nyusul,” terangnya.

Pada gelombang pertama, terdapat masalah di mana sebagian logistik mengalami pembusukan karena disimpan terlalu lama. Namun hal itu tidak akan terulang lagi. “Karena sekarang tidak ada bantuan telur, dan susu pun menggunakan produk yang lebih awet,” pungkasnya. (rga)

Admin
Penulis