PRABUMULIH – Guru memiliki keleluasaan dalam melaksanakan pembelajaran daring. Langkah ini bentuk mengoptimalkan proses belajar mengajar di tengah new normal bidang pendidikan di era Pandemi Covid-19.
“Tidak hanya guru. Wali kelas juga diberi keleluasaan dalam melaksanakan pembelajaran era new normal. Apalagi, pembelajaran saat ini bersifat daring,” ungkap Kepala Sekolah SDN 53 Prabumulih, Mislia SPd seperti dikutip dari Prabumulih Pos (Fajar Indonesia Network Grup), Kamis (16/7/2020).
Selain itu lanjut dia, wali kelas untuk berkoordinasi kepada para siswa dan walimurid untuk melaksanaan kegiatan belajar mengajar dalam jaringan (KBM Daring).
BACA JUGA: Trofi Pichichi Pertama untuk Benzema
Kebijakan ini diberikan agar memberikan kemudahan dan keleluasaan kepada para wali kelas untuk mentransfer ilmu yang harus disampaikan kepada para siswa. Selama masa pandemi virus coorna ini, tidak bisa melaksanakan pembelajarna tatap muka.“Bagaimanapun tekhnisnya, kapanpun waktunya dan materinya seperti apa, itu kita serahkan kepada wali kelas. Karena mereka yang lebih faham sasaran yang harus dicapai,” katanya.
Begitu juga berkaitan dengan materi yang harus difahami oleh siswa dalam setiap tingkatan, yang penting tidak melenceng dari ketentuan yang ada.
Wanita yang akrab di sapa Bu Mis ini mengatakan, akan mengontrol melalui laporan rutin para guru terkait pencapaian target serapan materi. “Kalau dari Mentri Pendidikan itu utamakan poendidikan karakter para siswa, jadi kita himbau agar para guru tidak terlalu membebani siswa dengan tugas setiap hari,” jelasnya.
Sementara Wali Kelas 6 SDN 53, Efri SPd menambahkan, karena wali murid SDN 53 rata rata merupakan petani karet, terutama siswa kelas 6, dirinya akan mengimbangi untuk melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan jadwal yang disepakati oleh wali murid.
Diakui oleh Wakil Kepala Sekolah ini, bahwa pembelajaran dari jarak jauh memang kurang efektif. Namun mau tidak mau harus berada dan membiasakan diri dengan keadaan seperti ni hingga waktu menjawab bahwa Kota Prabumulih masuk zona hijauh dan boleh melaksanakan pembelajaran seperti biasa.
“Rata rata orang tua petani karet, yang pagi pagi harus nyadap. Dan para siswa tergantung dengan hp android orang tua. Untuk itu meski harusnya kita mengajarnya pagi, namun harus memberikan kelonggaran waktu. Yang penting anak anak tetap bisa belajar,” katanya.
Sementara pantauan koran ini, beberapa guru tetap setia menunggu para wali murid yang datang untuk mengambil buku para siswa. Untuk menghindari kerumunan para wali siswa diminta untuk datang ke sekolah secara bergantian. (05)