Jokowi: Corona di Indonesia Masih Bisa Dikendali

fin.co.id - 16/07/2020, 08:58 WIB

Jokowi: Corona di Indonesia Masih Bisa Dikendali

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA- Jumlah kasus corona di Indonesia pada 15 Juli 2020 total berjumlah 80.094 kasus. Jumlah ini setelah ada penambahan kasus baru sebanyak 1.522 kasus baru pada Rabu (15/7).

Sementara itu, jumlah pasien yang sembuh bertambah 1.414 orang, sehingga totalnya menjadi 39.050 orang. Di sisi lain, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal bertambah 87 orang, menjadi 3.797 orang.

Presiden Joko Widodo mengatakan jumlah-jumlah itu masih terkendali dibanding negara-negara lain.

Baca Juga: INFOGRAFIS: Potensi Kekeringan di Indonesia

"Kita berada pada posisi yang masih bisa kita kendalikan. Oleh sebab itu, jangan sampai kita lepas kendali. Manajemen krisis harus betul-betul kita lakukan," tegas Presiden di Bogor..

Jokowi mengaku mendapatkan laporan setiap saat dari Kementerian Luar Negeri yang mengabarkan kondisi-kondisi COVID-19 di dunia.

Indonesia sebagai negara 5 besar penduduk terbanyak, tidak masuk dalam 10 negara dengan kasus COVID-19 tertinggi

Presiden menyampaikan Amerika Serikat sebanyak 3,4 juta kasus positif COVID-19, Brasil 1,8 juta, India 906 ribu, Rusia 739 ribu, Peru 326 ribu.

Sedangkan Indonesia per Rabu, berada pada angka 78 ribu kasus positif. Pesiden mengingatkan jajarannya agar tidak lepas kendali. Dia meminta jajarannya terus mengajak aparatur di bawah untuk bekerja extraordinary.

Baca Juga: Singapura Krisis, Sinyal Warning Indonesia

"Enggak bisa kita dalam situasi seperti ini kita kerja normal-normal, dalam situasi seperti ini kita kerja biasa-biasa, enggak bisa. Percaya saya, enggak bisa," kata Presiden

"Semuanya harus ganti channel semuanya, enggak bisa kita normal-normal, channel-nya harus ganti semuanya. Dari channel ordinary pindah channel ke extraordinary. Dari channel yang cara kerja bertele-tele, rumit ke cara-cara kerja yang cepat dan sederhana. Semuanya harus diubah seperti itu," tegasnya. (**)

 

Admin
Penulis