DPRD Kota Bekasi Dukung Mutu Pendidikan Berkualitas di Tengah Pandemi

fin.co.id - 15/07/2020, 08:48 WIB

DPRD Kota Bekasi Dukung Mutu Pendidikan Berkualitas di Tengah Pandemi

BEKASI - Ditengah Pandemi Covid-19, kualitas pendidikan harus tetap bermutu. Tak bisa dipungkiri, akibat wabah virus yang berasal dari Cina ini hampir seluruh dunia mengalami penurunan kualitas pendidikan, dan itu dirasakan juga Kota Bekasi yang saat ini masih terus berupaya untuk putar otak dan bekerja keras supaya menghasilkan program pendidikan yang bermutu dan kualitas, melalui sistem jarak jauh yang kini menjadi pilihan dalam situasi sekarang.

Terlebih, sejumlah kendala dihadapi para peserta didik atau para murid, mulai dari masalah teknis seperti ketersediaan smart phone, kendala tidak memiliki kuota, hingga ibu-ibu yang stres pada pagi hari saat jadi pengajar anak-anaknya. Kondisi ini, kemudian yang turut jadi perhatian para wakil rakyat di gedung DPRD Kota Bekasi.

Ketua DPRD Kota Bekasi, Chairuman J Putro mengatakan, pendidikan dengan media online atau daring adalah keterpaksaan, dan sifatnya darurat agar murid itu tetap bisa bersekolah. Melalui cara seperti ini, karena bersifat darurat perlu suport dari Pemerintah agar kemerosotan tidak terlalu dalam, dan tidak membuat anak terlena dengan kodisi yang ada.

"Pendidikan memang itu harusnya dengan tatap muka, namun dengan kodisi zona merah dunia pendidikan harus mendapatkan suport, seperti internet yang bagus, ketersediaan quota, belum lagi hp nya. Nah, ini menjadi fenomena baru yang harus diatasi, yakni muncul fenomena sosial seperti ketimpangan, yang kaya mudah dapatkan akses lewat sarana dan prasarana memadai, tapi buat orang miskin ini sulit sebab covid berdampak multidimensional, tidak hanya soal pendidikan, namun juga menyasar pada sektor sosial, ekonomi, serta pertahanan dan keamanan," kata politisi PKS ini.

Lanjut dia, dalam kondisi seperti ini akan muncul disparitas, para murid yang terbiasa dengan home schooling siap dengan tantangan ini, namun belum tentu murid-murid yang reguler 100 persen tidak siap dengan situasi eperti ini. "Segala kesulitan ini ahirkan tata pelajaran, karena belum matang. Oleh sebab itu, diharapkan pemerintah daerah bisa intervensi dengan catatan dari ketidakmampuan orang tua supaya harus di cover dengan penyediaan koneksi gratis kerjasama dengan provider yang bisa di akses emua orang, sehingga akses lebih merata, secara berkelompok. Kita berharap ke depan harus ada peluang trasformasi digital untuk bisa tutupi kelemahan," ungkapnya.

Choiruman menegaskan, yang tidak kalah penting perlunya inovasi dan teknologi tepat guna serta menjaga semangat belajar para peserta didik agar terus semangat dalam belajar, karena modal semangat ini juga mempengaruhi kualitas sumber daya manusia unggul dan kreatif di dalam membangun bangsa dan menjawab segala tantangan yang akan terjadi di masa depan.

"Inovasi dan teknologi penting, dan kita sedang berusaha temukan hal tersebut," pungkasnya.(Bkg/rls/fin)

Admin
Penulis