MAKASSAR - Pandemi tak menyurutkan semangat Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulsel untuk berburu PAD besar. Targetnya berani dinaikkan.
Pandemi tak dipungkiri membuat serapan tahun ini lebih lambat. Itu dibandingkan tahun lalu. Namun jika melihat target, masih di jalur yang bagus.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pelaporan Pendapatan Daerah Bapenda Sulsel, Reza Faisal Saleh mengatakan, serapan pajak daerah di Sulsel hingga semester I 2020 ini berada dalam trek yang bagus. Capaiannya Rp1,53 triliun. Berada di angkat 53,87 persen dari target Rp2,84 triliun.
Sebelumnya, target pajak Sulsel tahun ini sudah direvisi sebesar 26 persen. Dari Rp3,84 triliun turun jadi Rp2,84 triliun. Hal tersebut sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendagri dan Menteri Keuangan.
Meski begitu, Reza selalu optimistis. Semester II, target direvisi lagi. Bakal dinaikkan pada pembahasan APBD Perubahan. "Kita rencana naikkan lagi targetnya. Cuma belum tahu berapa. Mudah-mudahan bisa lebih bagus lagi," ucap Reza seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), Kamis, 9 Juli.
Jika ditilik dari tahun lalu, serapan tahun ini memang terkoreksi. Sebesar -6,07 persen. Lebih sedikit Rp98,96 miliar dari tahun lalu yang mencapai Rp1,63 triliun.
"Jika pandemi mulai terkendali, kita optimis capaian akan lebih baik di semester II ini," yakinnya.
Serapan pajak Sulsel tahun ini masih didominasi dari pemasukan pajak kendaraan bermotor (PKB) sebesar Rp557,48 miliar. Disusul Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar Rp360,88 miliar, dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar Rp289,77 miliar. Masing-masing mengalami penurunan serapan dari tahun lalu sebesar -7,53 persen, -21,42 persen, dan -9,71 persen.
Sementara, pajak air permukaan (PAP) dan pajak rokok justru mencatat peningkatan. PAP meningkat 23,50 persen dari tahun lalu sebesar Rp46,41 miliar, sedangkan semester I tahun ini telah mencapai Rp57,32 miliar.
Sementara untuk pajak rokok meningkat 32,43 persen. Dari tahun lalu sebesar Rp200,64 miliar dan tahun ini telah mencapai 265,71 miliar. "Untuk PAP dan pajak rokok memang lebih stabil. Dampak dari pandemi tidak besar," jelas Kabid PAD Bapenda Sulsel, Dharmayani Mansyur. (tam)