Dikatakannya, basis penggunaan data 74.865 desa itu tersebut data desa yang sudah mendapatkan dana desa dari pemerintah pusat. Adapun total seluruh desa di Indonesia yang seharusnya menerima dana desa adalah sebanyak 74,953.
Desa yang belum menerima dana desa, karena masih bermasalah secara administrasi. Misalnya di Kabupaten Konawe. Ada 52 desa yang rekeningnya masih diblokir Kemendagri terkait permasalahan yang pernah terjadi.
"Sampai sekarang belum dibuka blokirnya, jadi belum bisa disalurkan (dana desa). Kemudian ada beberapa desa berbeda menurut nomenklaturnya. Menurut kabupaten nomenklaturnya desa, tapi menurut Kemendagri nomenklaturnya kelurahan," kata dia.
Akibatnya, desa-desa tersebut belum mendapatkan dana desa untuk menyalurkan BLT COVID-19 ke masyarakat.
Sementara, secara keseluruhan, anggaran dana desa pada 2020 mencapai Rp 71,9 trilun. Dana desa ini dijadikan BLT karena adanya COVID-19 yang menyerang Indonesia. Pemberian BLT untuk meningkatkan daya beli atau ketahanan masyarakat.
"Dana desa yang selama ini belum dipakai untuk jaring pengaman sosial pada 2020 dimanfaatkan sebagai jaring pengaman sosial," kata dia.
Selain itu, secara garis besar, BLT sudah disalurkan oleh 97 persen desa penerima dana desa dan sudah dinikmati oleh lebih dari 7 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). "Keluarga Penerima Manfaat dana desa sebanyak 7.742.176 KPM," pungkasnya.(gw/fin)