MAMUJU - Menjelang hari raya Idul Adha 1441 Hijriah, pedagang hewan kurban seperti sapi dan kambing mulai bermunculan di Mamuju. Harganya pun naik dibanding hari biasa.
Sapi misalnya, satu ekor dihargai sekira hingga Rp15 juta dan kambing mencapai Rp 3 juta. Di hari biasa, harganya sekira Rp10 juta dan kambing sekira Rp2 juta. Kenaikan harga dianggap wajar sebab permintaan hewan kurban menjelang Idul Adha meningkat.
"Kalau sekarang sudah ada yang pesan. Dari BI (Bank Indonesia, red) Sulbar sudah pesan tiga ekor sapi untuk dikurbankan," ucap salah seorang pedagang sapi, Rikdon seperti dikutip dari Sulbar Ekspres (Fajar Indonesia Network Grup), saat ditemui di lokasi ternaknya, di Kelurahan Rimuku, Selasa 7 Juli.
Rikdon mengaku, sapi yang ia jual berasal dari Tasiu dan Salugatta, Kecamatan Kalukku. Sengaja didatangkan ke Mamuju untuk dijual. Bahkan, ada satu ekor sapi yang disiapkan khusus buat Presiden RI Joko Widodo. Siapa tahu presiden berminat. Karena tahun lalu presiden beli sapi dari Wonomulyo, Polman.
"Bobot sapi tersebut sekira satu ton. Harganya sekira Rp75 juta. Khusus kami siapkan buat presiden," kata pengusaha sapi tersebut.
Ridkon menyebut, puncak pembeli hewan kurban biasanya terjadi sepekan sebelum hari H. Kalau sekarang, masih sepi. Ada tapi beberapa.
"Sekarang masa pandemi Covid-19. Kami belum tahu apakah seterusnya akan sepi atau malah ramai," ujar Rikdon.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Mamuju, Fajar menyebut, tahun ini tak ada kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Anggarannya sudah habis direfocusing untuk penanganan Covid-19.
"Kalau dari PDHI (Persatuan Dokter Hewan Indonesia, red) kemungkinan ada pemeriksaan kesehatan hewan," sebur Fajar.
Hanya saja, lanjut Fajar, pihaknya bakal tetap mengawasi bahan pangan yang dihasilkan dari hewan seperti telur dan daging ayam dan sapi.
"Terus kami juga bakal kontrol harganya menjelang Idul Adha nanti," tandasnya. (idr)