CIREBON - Longsor mengancam keberadaan empat rumah yang berdekatan langsung dengan Sungai Cisanggarung di Desa Cigobang, Kecamatan Pasaleman. Namun hingga kini, tidak ada upaya sama sekali dari BBWS CC dalam penanggulangan rumah yang terancam terbawa longsor di Sungai Cisanggarung tersebut.
Kuwu Cigobang, Inan Hanandi kepada Radar mengatakan, pada tahun 2014 lalu, sudah ada empat rumah yang hancur dan terbawa longsor. Sekarang, di lokasi setempat juga, ada empat rumah yang terancam terbawa longsor. Kondisinya sangat kritis dan sangat potensial longsor.
Pihaknya sangat khawatir jika musim hujan disertai dengan tingginya debit Sungai Cisanggarung, maka akan membuat longsor yang menghanyutkan empat rumah itu. “Yang kita khawatir, kalau nanti musim hujan. Itu biasanya air Cisanggarung lagi tinggi, dan bisa menghantam tebing dekat rumah tersebut. Sehingga, bisa menyebabkan longsor dan menghanyutkan rumah-rumah tersebut,” ungkapnya seperti dikutip dari Radar Cirebon (Fajar Indonesia Network Grup), kemarin.
Namun sampai saat ini, menurut Inan, tidak ada tindakan dan upaya apapun dari BBWS CC untuk menahan abrasi longsoran tebing yang bisa menghancurkan sejumlah rumah tersebut.
“Kita sudah laporan. Yang ada BBWS hanya melakukan survei dan survei terus. Nggak ada pengerjaan apapun,” keluhnya.
Inan sangat khawatir dengan kondisi tersebut, mengingat di tahun 2014 lalu sudah empat rumah di sekitar lokasi yang hanyut terbawa longsor.
Pihaknya yang mengandalkan dana desa hanya mampu membuat bambu-bambu penahan air, agar arus air sungai ketika banjir tidak langsung mengenai tebing tersebut. “Kami hanya mampu membuat bambu-bambu saja. Setidaknya, agar arus air tidak langsung menghantam tebing, supaya tidak bertambah parah,” jelasnya. (den)