Risiko Infeksi dari Bedah Tulang Belakang Invasif

fin.co.id - 29/06/2020, 13:45 WIB

Risiko Infeksi dari Bedah Tulang Belakang Invasif

ilustrasi bedah

Jika Anda mengalami infeksi tulang, itu dapat menyebabkan demam dan kelelahan umum. Area di sekitar tulang juga bisa terasa sakit, bengkak, dan hangat atau lunak saat disentuh. Jika tidak diobati, osteomielitis dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, termasuk kematian tulang, pertumbuhan tulang yang tidak teratur, kanker, atau artritis septik. Sepsis dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lebih lanjut, termasuk kematian.

Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih, atau ISK, biasanya dapat terjadi setelah prosedur fusi lumbar. Satu studi mengamati hampir 11.000 pasien yang menjalani operasi fusi lumbar. Mereka mempelajari sejumlah faktor kesehatan yang berbeda, dan mereka menemukan bahwa hampir satu dari setiap 50 pasien didiagnosis dengan ISK.

Selain risiko ini, berjangkitnya ISK lebih lanjut meningkatkan risiko sepsis sistemik hampir 14 kali lipat dari rata-rata orang dewasa yang sehat. Sepsis sistemik menyebabkan infeksi menyebar ke seluruh tubuh dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang parah, termasuk kegagalan organ dan kematian.

Secara keseluruhan, operasi tulang belakang invasif berkaitan dengan risiko tinggi untuk sejumlah masalah kesehatan. Jika tidak diobati, masalah ini bisa menjadi lebih parah dan bahkan berpotensi menyebabkan kematian. Prosedur invasif minimal seperti Discseel® Procedure (DST), memberikan opsi yang jauh lebih aman dan dapat memberikan hasil yang lebih efektif. Dikembangkan oleh Kevin Pauza MD, ini membantu untuk menutup dan mengembalikan diskus tulang belakang dan fungsinya dengan merangsang pertumbuhan kembali jaringan yang sobek, sehingga menghilangkan nyeri punggung dan linu panggul. Discseel® Procedure (DST) (ada video ilustrasinya) membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk tindakan dan hanya membutuhkan anestesi lokal. Tidak ada sayatan yang dibuat, karena ini adalah prosedur invasif minimal tanpa darah yang menggunakan jarum 0,8 mm. Perawatan ini dilakukan di bawah fluoroskopi yang memungkinkan pemantauan presisi tinggi secara real-time. Pasien dapat meninggalkan klinik setelah 30 ~ 60 menit istirahat dan mulai perlahan kembali ke kegiatan sehari-hari mulai hari berikutnya. Discseel® Procedure (DST) tersedia di AS dan Jepang. Nonaka Lumbago Clinic di Osaka adalah klinik terdekat dari Indonesia dimana Discseel® Procedure (DST) dijalankan dan dr. Yasuyuki Nonaka adalah pertama di Asia yang bersertifikasi.

Sebelum memutuskan menjalani perawatan ini, calon pasien dapat mengirimkan hasil MRI melalui email atau kontak Whatsapp yang tersedia untuk dianalisa kondisinya.

 

Admin
Penulis