PURWOKERTO - Protokol kesehatan Covid-19 pelaksanaan UTBK pada kondisi new normal di Banyumas dirasa memberatkan peserta luar Banyumas.
Rizky, warga luar Banyumas mengatakan adiknya ingin berkuliah di Purwokerto dan mengikuti UTBK di Banyumas. Setelah ada saudara yang memberitahukan protokol Covid-19 yang harus dipatuhi peserta UTBK saat di Banyumas pada akhirnya niat tersebut diurungkan.
"Ada beberapa poin yang bisa memberatkan. Untuk masker dan syarat rapid tes non reaktif okelah," katanya seperti dikutip dari Radar Banyumas (Fajar Indonesia Network Grup).
Rizky menjelaskan dari 8 protokol Covid-19 pelaksanaan UTBK 2020 pada kondisi new normal di Banyumas, syarat yang dirasa memberatkannya ketika peserta tidak diizinkan menginap di tengah masyarakat. Dia mempertanyakan jika peserta tidak diizinkan menginap di tengah masyarakat, harus kemana peserta menginap hanya satu dua hari.
"Menginap di rumah saudara sendiri apa termasuk menginap di tengah masyarakat," tanya dia.
Dirinya melanjutkan keberatan tersebut pertimbangannya semata-mata terkait biaya yang harus dikeluarkan peserta UTBK luar Banyumas di tengah keterbatasan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Untuk mengikuti tes rapid saja peserta sudah mengeluarkan tambahan biaya hingga ratusan ribu rupiah diluar ongkos perjalanan ke Banyumas.
"Kalau menginap di hotel tambah lagi pengeluaran. Dengan melapor kepada gugas tingkat desa/kelurahan dan menunjukkan hasil rapid tes non reaktif mungkin itu sudah cukup," pungkas Rizky.
Ketua Panitia UTBK Unsoed, Krisnhoe Maya Woelandari MM mengatakan terkait protokol kesehatan Covid-19 pelaksanaan UTBK pada kondisi new normal di Banyumas, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Banyumas. Dari penyelenggara patuh terhadap apa yang menjadi aturan dari Pemerintah Kabupaten Banyumas terkait protokol kesehatan Covid-19.
"UTBK diselenggarakan tidak hanya di Banyumas namun juga di berbagai wilayah. Peserta bisa mencari lokasi tes terdekat," katanya Jumat (26/6) saat pra simulasi UTBK. (yda)