JAKARTA - Konselor Bidang Ekonomi dan Bisnis Kedubes China untuk Indonesia, Wang Liping, menjelaskan penyebab gaji tenaga kerja asing China di Indonesia mempunyai gaji lebih besar dibanding tenaga kerja dalam negeri.
Liping menjelaskan salah satu sebabnya karena pekerja China kebanyak mempunyai kompetensi tinggi sehingga mendapatkan gaji besar. Sementara pekerja lokal, cuma pekerja biasa.
"Pekerja Tiongkok kebanyakan merupakan pekerja terampil dan manajemen teknis, sementara pekerja lokal kebanyakan kurang terampil dan cuma pekerja biasa, maka gaji pekerja Tiongkok lebih tinggi," kata Wang dalam video teleconference bersama wartawan, Rabu (24/6).
Menanggapi itu, Anggota DPR RI Fadli Zon menilai, apa yang disampaikan Wang telah merendahkan pekerja lokal di Indonesia.
"Tak pakai diplomasi, suara dr Kedubes RRC ini sangat merendahkan pekerja Indonesia." Tulis Fadli Zon dikutip akun twitternya Kamis (25/6).
Wakil Ketua Umum Partao Gerindra ini juga membandingkan pemerintah Indonesia dengan Amerika soal TKA. Di AS, Fadli Zon bilang, Donald Trump menolak TKA. Hal itu berbanding terbalik dengan pemerintah Indonesia.
"Pada akhirnya yang utama bagi sebuah negara adalah kepentingan nasional (national interest). Trump melarang pekerja asing agar pekerja AS tdk menganggur. RI mendatangkan pekerja RRC sementara banyak orang Indonesia masih menganggur. Lebih nasionalis mana?" Ungka Fadli Zon.
Sebelumnya, pada Selasa (23/6), ratusan massa yang terdiri dari mahasiswa dan OKP melakukan aksi demonstrasi penolakan terhadap tenaga kerja asing China yang akan masuk melalui Kota Kendari.
Massa melakukan penjagaan dan penolakan atas kedatangan 152 TKA asal China yang akan bekerja di PT VDNI, Konawe. (da/fin)