MAKASSAR - Upaya untuk memutus mata rantai Covid-19 juga terus dilakukan oleh kalangan kampus. UNM misalnya, sukses melakukan uji coba penyemprotan disinfektan via drone.
Agenda uji coba itu, berlangsung di pelataran Gedung Pinisi UNM, Selasa, 22 Juni. Drone tersebut, merupakan hasil inovasi dari Fakultas Teknik UNM.
Rektor UNM, Prof Husain Syam mengatakan, semprot disifektan dengan menggunakan drone merupakan, inovasi dan bentuk partisipasi UNM dalam mencegah penularan virus Covid-19.
"Ide ini lahir dari inovasi kami, sebelumnya kami sudah merancang drone cuma yang kami pikirkan bagaimana drone ini kemudian bisa bermanfaat dimasa pandemi ini," seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup) ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan proses pembuatan drone tersebut hanya memakan waktu satu minggu. Sementara komponen dari drone tersebut, sebagian didatangkan dari Jerman, dan dalam sekali terbang bisa mengangkut 20 liter disinfektan.
Lalu dengan daya angkat maksimal 60 kg, itu mampu terbang hingga 120 meter, dan juga memiliki jelajah remot 500 meter, bahkan bisa mengangkasa selama 30 menit.
“Rancangan ini murni dari kami, kemarin satu drone ini membutuhkan waktu satu minggu, tapi kalau dikerja bersama bisa lebih cepat lagi, untuk bahan sendiri sebagian kami datangkan dari Jerman,” Tambahnya.
Dari inovasi drone tersebut rektor mengungkapkan selain bisa menyemprotkan cairan disinfektan, selanjutnya bisa pula digunakan dalam berbagi macam pekerjaan salah satunya dalam bidang pertanian.
Sementara itu, WR I UNM, Prof Muharram, berharap, inovasi tersebut terus berkelanjutan. Sebab menurutnya, kampus merupakan wadah bagi para mahasiswa atau civitas akademika bisa berkreasi.
"Kampus pada dasarnya, adalah ruang untuk bisa menghasilkan karya dan inovasi yang berguna bagi masyarakat," katanya. (gsa/ham)