News . 20/06/2020, 02:15 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) diminta untuk tidak asal klaim bahwa stok pangan aman sampai akhir 2020. Sebab, jika klaim tersebut meleset di luar prediksi maka hal ini bisa saja dimanfaatkan oleh oknum atau mafia pangan untuk masuk dan mengacaukan stok pangan.
Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo mengatakan, jika Kementan saat ini sudah men-declear-kan bahwa jaminan stok kebutuhan pangan nasional aman, maka semuanya harus dikroscek kembali kesiapan tersebut.
“Karena pemerintah sudah menjamin panen raya diperkirakan akan mencapai 4,5 juta ton/hari. Artinya bahwa itu bagus, tetapi pemerintah juga harus waspada karena iklim kemarau ini kan juga harus diprediksi dan kemudian tingkat produksi pangan di tiap daerah juga tidak sama seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan di provinsi lainnya semua tidak sama,” ujar Firma melalui pers rilisnya, Kamis, (19/6).
Dia menyarankan agar Kementan sebaiknya mulai menginventarisir lahan pertanian di Indonesia, ada berapa jumlahnya. Menurutnya, pemerintah harus melakukan tes lahan terhadap unsur haranya sampai berapa persen. "Lalu, irigasi teknisnya apakah masih berfungsi atau tidak. Tentunya, kesiapan-kesiapan lain terkait tenaga manusia pun harus diperhitungkan. Jadi semua ini tidak bisa seperti hanya matematika atau menggunakan angka ramalan yang rata-rata ditargetkan dengan 6 ton. Dan data-datanya haruslah akurat, jangan sampai ada gejolak ke depan pada pangan kita,” ujarnya.
Kementerian Pertanian telah bergerak cepat melakukan upaya dan terobosan di tengah pandemi Covid-19 dan ancaman krisis pangan dunia serta prediksi musim kemarau. Sejumlah langkah antisipasi itu, disampaikan dalam berbagai kesempatan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), antara lain gerakan percepatan tanam padi, pengembangan lahan rawa, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan beras pemerintah dan lumbung pangan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi mengungkapkan, ketersediaan beras nasional hingga akhir 2020 diperkirakan aman dan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Terhadap 11 komoditas bahan pangan pokok sampai dengan Desember umumnya aman. Artinya bahwa dari stok yang ada kemudian dari produksi berjalan pada semester pertama serta produksi pada semester kedua, kita perkirakan aman,” sebut Agung kala menjadi pembicara dalam Webinar Dies Natalis Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) belum lama ini.
Berdasarkan hasil perhitungan prognosa ketersediaan dan kebutuhan beras tahun 2020, dengan jumlah penduduk lebih dari 269 juta jiwa dan kebutuhan beras nasional sebesar 111,58 kg/kap/th, total kebutuhan beras diperkirakan mencapai 30,08 juta ton. Sementara itu, perkiraan produksi beras nasional pada tahun 2020, diprediksi mencapai 30,26 juta ton, sehingga terdapat surplus beras sekitar 175,87 ribu ton.
Data produksi beras tersebut dihitung berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) BPS, yang merupakan data realisasi bulan Januari-April 2020 dan potensi luas panen dan produksi bulan Mei-Juli 2020.
Sedangkan prediksi produksi beras bulan Agustus-Desember 2020, berdasarkan data Angka Sasaran Produksi Padi Tahun 2020 Ditjen Tanaman Pangan dengan mempertimbangkan faktor koreksi puso sekitar 4 persen sebagai dampak covid-19. “Memang apabila dilihat dari neraca bulanan, ada bulan-bulan tertentu terjadi defisit, tetapi akan dapat terpenuhi dari carry over bulan-bulan sebelumnya. Sebagai gambaran, stok beras pada akhir Mei 2020 sekitar 3,62 juta ton yang terdapat di Perum Bulog 1,46 juta ton, di Penggilingan 1,38 juta ton, serta di Pedagang 0,77 juta ton,” ujar Agung.
“Stok tersebut belum memperhitungkan stok di rumah tangga, hotel, restoran, katering, industri, dan lainnya,” tambah Agung. Berdasarkan data surplus dan defisit beras kumulatif dari BPS, pada Januari hingga Mei 2020 dan memperhitungkan carry over surplus 2019, ada surplus beras sebesar 8,45 juta ton pada akhir Mei 2020. Mencermati kondisi dan data tersebut, Agung meyakini jika ketersediaan beras nasional sampai akhir tahun 2020 dalam kondisi cukup dan aman, bahkan sampai dengan awal tahun 2021. (dal/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com