JAKARTA — Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai NasDem, Muhammad Rapsel Ali mengusulkan kepada pemerintah untuk menyatukan tol laut dan tol udara. Menurutnya, ini perlu dipertimbangkan karena Indonesia merupakan negara kepulauan dan menjadi destinasi wisata dunia.
“Mengingat Indonesia adalah negara maritim, saya usul untuk satukan tol laut dan tol udara dengan kolaborasi perusahaan BUMN, yaitu Angkasa Pura dan ASDP. Mereka bisa membuat Sea Plane Terminal yang akan digunakan untuk pesawat amfibi,” katanya, Kamis, 18 Juni 2020.
Di beberapa negara, termasuk Kanada dan Maladewa, floatplane atau Seaplane sudah sejak lama menjadi opsi transportasi. Dan sebagai negara dengan julukan “Negeri Seribu Pulau” Rapsel menganggap di Indonesia mestinya bisa lebih berkembang.
Bagi legislator asal daerah pemilih Sulses 1 tersebut, kalau pemerintah ingin melaksanakannya, ini tidak akan sulit. Alasannya, aerodrome di perairan jelas lebih murah. Bahkan, kata dia, terminal penumpang bisa hanya dengan menggunakan bambu.
“Terminal penumpang tak perlu yang gedung beton, tapi cukup bangun terminal penumpang ala resort yang menggunakan bambu dan rotan. Ini lebih natural dan eksotis untuk pariwisata,” jelas Rapsel yang juga pendiri Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Indonesia (Aspeksindo) ini.
Rapsel melanjutkan, jika ide berjalan baik, tentu akan sangat membantu. Khususnya untuk pengembangan pariwisata dan transportasi di kepulauan. Dengan pesawat amfibi, waktu tempuh untuk menyeberang antarpulau, khusus pulau kecil, akan jauh lebih singkat.
Bahkan, Rapsel mengatakan, wilayah pelosok yang memiliki sungai-sungai besar juga akan dengan mudah bisa diakses.
“Pesawat amfibi tidak hanya landing atau take off di laut, tapi juga bisa masuk di wilayah-wilayah sungai besar sehingga mampu menjangkau hingga seluruh pelosok negeri,” tegasnya.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) saat ini tengah mengembangkan varian pesawat N219 Amfibi yang kabarnya akan dijadikan seaplane. Kalau ini berhasil dan dimaksimalkan, Rapsel percaya harga tiket akan lebih murah.
“Harga tiket bisa lebih murah sehingga bisa terjangkau wisatawan domestik dan mancanegara. Ini jelas akan mendongkrak pariwisata Indonesia, termasuk daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau atau butuh waktu lama untuk perjalanan. Kalau dua BUMN tidak bisa, ini boleh juga menjadi kolaborasi tripartit; Angkasa Pura-ASDP-Pelindo,” tandasnya.