News . 15/06/2020, 13:34 WIB
JAKARTA - Kebijakan ganjil genap tak hanya diterapkan di jalan. Tapi juga di pasar tradisional.
Dikatakan Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin, kebijakan ganjil genap toko di pasar tradisional adalah upaya untuk membatasi pengunjung dalam rangka memutus penyebaran virus COVID-19 di masa PSBB transisi.
"Ganjil genap ini salah satu aksi kita membatasi jumlah pengunjung. Dari situ para pedagang dan pengunjungnya akan berkurang," katanya saat meninjau pembukaan kembali pasar Tanah Abang, Blok B, Senin (15/6).
Dijelaskannya, biasanya masing-masing pedagang sudah punya konsumen loyal. Jadi jika toko langganannya tutup pastinya konsumen itu tidak akan datang. Mereka biasanya sudah saling berkomunikasi sebelumnya.
"Jadi kayak hari ini (tanggal) ganjil, kios-kiosnya dengan nomor ganjil buka. Nah hanya pelanggan yang nomor ganjil saja yang datang," katanya.
Sementara itu, untuk pedagang yang memiliki dua kios dengan nomor dan ganjil-genap pelaksanaan sistem itu justru akan lebih mudah dilaksanakan.
"Kalau dia (pedagang) punya toko dengan nomor ganjil-genap. Ya di tanggal ganjil buka yang ganjil, rolling door yang genap ditutup. Jadi sangat mudah. Yang terpenting adalah nurut. Patuhi arahan yang sudah diberikan," kata Arief.
Sistem ganjil genap ini akan terus dilakukan selama pandemi COVID-19. Arief optimis para pedagang dapat dengan patuh mengikuti aturan.
Arief juga mengatakan pengawasan ganjil genap terus dilakukan.
"Ganjil genap (toko) saya minta kesadaran. Sanksi mah pasti ada. Kalau gak nurut juga kiosnya ya kita tutup," tegasnya.(gw/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com