News . 10/06/2020, 13:15 WIB

Kunjungan Wisman Anjlok Separuh

Penulis : Admin
Editor : Admin

PALEMBANG - Perlahan warga Palembang bisa mendapatkan hiburan. Sebab, Pemkot Palembang mulai memberikan ruang bagi sektor pariwisata untuk buka. Untuk tahap pertama, yang buka yaitu wisata yang memiliki kapasitas kecil dan sedang. Termasuk di dalamnya di sub-sektor yang menunjang pariwisata seperti tempat hiburan.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Palembang, Isnani Madani, mengatakan, sektor pariwisata yang sudah dibuka harus tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan, dan sesuai dengan aturan dari PSBB tahap II, maka destinasi juga mulai buka tapi dibatasi 50 persen dari kapasitas tempat tersebut.

"Protokol kesehatan ini diterapkan di semua destinasi maupun hiburan dengan menyediakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan, pengecekan suhu dan berjarak serta kapasitas yang separuh dari daya tampung," katanya kepada Sumatera Ekspres, kemarin (/6).

Sedangkan untuk destinasi pariwisata berskala besar ditunda dulu bukanya. Mengingat untuk pengawasan akan sulit karena jumlah sumber daya manusia (SDM) terbatas sementara destinasi dapat menampung ratusan sampai ribuan massa. "Untuk destinasi berskala besar seperti Pedestrian Sudirman, Benteng Kuto Besak (BKB), Kambang Iwak (KI) belum dulu dibuka karena skalanya besar dan akan sulit untuk diawasi," jelasnya.

Sedangkan yang berskala sedang/kecil seperti Al-Quran Al-Akbar sudah dibuka dan sesuai dengan ketentuan dengan menerapkan protokol kesehatan. "Pada subsektor pariwisata seperti tempat hiburan, restoran, hotel juga sudah buka dengan menerapkan hal serupa," ujarnya.

Karena bagaimanapun, lanjutnya, pariwisata khususnya di subsektor ini harus mulai dan siap menuju New Normal. "Kalau tidak dari sekarang akan semakin lama, apalagi perlu waktu untuk pemulihan. Dan pelaku usaha ini harus sabar dan memulai dengan mempersiapkan diri melalui penggunaan protokol kesehatan," ujarnya.

Sebelumnya, pantauan Sumatera Ekspres di Alquran raksasa Gandus sudah dibuka untuk umum. Objek ini diketahui tutup sejak 29 Maret lalu. Salah satu pegawai di sana, Rian, mengatakan, selama ini destinasi itu tidak menerima kunjungan. Dikatakannya, pengelola Alquran Raksasa pengelola akan melakukan evaluasi selama masa uji coba buka saat ini.

“Mudah-mudahan situasi membaik,” harapnya.

Pihaknya sendiri menerapkan protokol kesehatan di lingkungan Alquran Raksasa dengan menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer. “Bagi pengunjung yang pileks, sebaiknya tidak masuk,” ujarnya.

Sementara, Louise Melisa Elimia, Manager Operational Amanzi Waterpark, mengatakan, rencananya wahana air di CitraGrand City itu akan buka pada pertengahan Juni. Namun, pengunjung yang masuk harus mengikuti protap khusus yang disiapkan. “Sekarang sedang disusun sedetail mungkin oleh manajamen. Nanti dikabari jelang opening new normal,” tegasnya.

Bahkan, pada masa New Normal, Amanzi WaterPark memberikan harga khusus. Dari harga reguler Rp120 ribu, pengunjung bisa masuk hanya dengan Rp25 ribu lewat Traveloka. “Itu jadi bagian dari promo New Normal,” tegasnya.

Ketua Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, Herlan Asfiudin, menambahkan, sejauh ini memang usaha sub sektor pariwisata hotel, restoran dan hiburan sudah mulai diaktifkan. Namun, tetap dengan protokol kesehatan yang ketat. "Di tengah pandemi saat ini pasti untuk usaha belum kenceng nian. Tapi harus kita mulai. Dengan mematuhi semua aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah," tambahnya.

Sejauh ini, sektor wisata memang benar-benar tertekan pada masa pandemi. Berdasarkan data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, tidak ada wisatawan mancanegara (wisman) yang datang berkunjung ke provinsi ini selama April 2020.

“Itu karena semua penerbangan langsung internasional di Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II sementara waktu ditutup,” kata Kepala BPS Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih. (cj10/rip/ce1)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com