Warga Tidak Patuh Protokol Kesehatan, Rawan Penambahan Kasus

fin.co.id - 08/06/2020, 11:34 WIB

Warga Tidak Patuh Protokol Kesehatan, Rawan Penambahan Kasus

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

PRABUMULIH – Walikota (Wako), Ir H Ridho Yahya MM mengatakan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir pada 9 Juni mendatang bisa saja diperpanjang.

Syaratnya, kata Ridho, masyarakat tidak patuh dan tertib pada pelaksanaan PSBB. Tetapi, kenyataannya tidak terjadi di Prabumulih. Pantauannya, hampir 14 hari pelaksanaan PSBB jalanan sepi. Lalu, toko-toko banyak tutup, masyarakat, hampir 90 persen memakai masker.

BACA JUGA: Waspada Buka Sekolah di Zona Hijau

“Selain itu, harus ada penambahan kasus signifikan setiap harinya. Sementara itu, Prabumulih cendrung stagnan dan tidak ada penambahan kasus berarti setia harinya,” tukas suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu ini.

Masih kata ayah tiga anak ini, tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan juga relatif tinggi di Kota Nanas ini. “Rata-rata masyarakat, sudah memakai masker. Pelanggaran PSBB, relatif kecil. Jaga jarak juga dilakukan, penyediaan tempat cuci tangan dimana-mana, keramaian juga tidak ada. Pasar sepi, kendaraan luar sudah dilakukan pengalihan,” beber ayah dr Muwarni Emassrisa Latifah.

BACA JUGA: Penularan di Jakarta Masih Tertinggi

Pemberlakukan PSBB, tukasnya sangat ketat di Prabumulih ini. Petugas PSBB melakukan tugasnya dengan baik dan humas, tidak memenuhi syarat tidak bisa masuk kota. “Jadi, PSBB kemungkinan besar tidak diperpanjang asalkan masyarakatnya tetap patuh dan taat protokol kesehatan dan tidak ada penambahan kasus menonjol,” bebernya. (03)

Admin
Penulis