News . 08/06/2020, 12:15 WIB

Jangan Lupakan DBD

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAMBI - Sebagaimana diketahui Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu ancaman di tengah pandemi Covid-19. Kasus DBD tentu sangat membahayakan jika warga tidak menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi saat musim hujan, penampungan air serta genangan air menjadi sasaran utama nyamuk untuk bersarang.

Namun, di tengah pandemi Covid-19, sepertinya kasus DBD menjadi nomor 2. Sebab, saat ini pemerintah maupun dinas terkait lebih terfokus penanganan Covid-19. Apalagi, tercatat dari data Dinkes Kota Jambi, hingga 5 Juni 2020 sudah ada 8 pasien meninggal dunia akibat penyakit DBD. Sementara DBD menyerang warga sebanyak 616 pasien.

Jika dibandingkan dengan data tahun 2019 pasien DBD tercatat sebanyak 634 kasus, meninggal 10 pasien. Artinya kasus DBD meningkat drastis di tahun 2020. Padahal saat ini baru berada di pertengahan bulan Juni.

Menyikapi ini, Ida Yuliarti Kadinkes Kota Jambi mengatakan bahwa pihaknya langsung menyemprot sekitar rumah warga yang terserang DBD. Mengingat saat ini sedang terjadi pandemi virus corona, Ida tak menampik jika kasus DBD sedikit terlupakan.

Namun dirinya juga tetap mengimbau warga untuk tetap waspada saat musim penghujan. Selain itu tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar, dan laksanakan pola hidup sehat.

“Jangan sampai ada genangan air di sekitar rumah, atau ada sampah yang berisi genangan air. karena lingkungan seperti ini yang membuat nyamuk bersarang,” kata Ida, Jumat (5/6).

Ia juga mengatakan bagi warga yang merasa demam sudah 3 hari agar segera memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik terdekat. Karena seperti diketahui bahwa gejala penyakit DBD terjadi demam selama tiga hari berturut-turut, lalu pada hari ke empat menurun, hari ke lima masuk ke fase shock.

“Jadi kalau panasnya sudah turun belum tentu itu sudah sembuh. Bisa jadi karena DBD. Biasanya ditandai pada anak-anak tubuhnya lemas, tidak ada tenaga, dan keringat dingin,” katanya.

Menurut Ida karena saat ini sedang pandemi virus corona, diminta agar pasien yang berobat agar memberikan keterangan yang jelas tentang kronologi penyakit kepada pihak puskesmas atau klinik kesehatan. Supaya pihak puskesmas dapat mendiagnosa dengan jelas, dan fokus dengan pemeriksaan fisik.

“Tetap harus datang ke fasilitas kesehatan, paling tidak kita minta cek labor yakni cek trombosit darah,” pungkasnya. (zen)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com