News . 05/06/2020, 10:50 WIB
MUNICH — Barcelona ingin menjual Philippe Coutinho sejak musim lalu. Tetapi tidak ada klub papan atas yang menginginkannya. Harga dan gaji Si Penyihir Kecil membuat klub lain berpikir seribu kali.
Barcelona menjadikan Coutinho sebagai pemain termahal mereka pada Januari 2018 dengan membayar 160 juta euro kepada Liverpool. Performa memukaunya di Anfield plus usianya yang baru 25 tahun membuat presiden klub, Josep Bartomeu begitu puas sukses merekrut Coutinho kala itu.
Coutinho diklaim akan menjadi pengganti sepadan untuk Andres Iniesta. Ia lihai mencetak gol, jempolan dalam mengirim umpan, serta mampu bermain setidaknya di tiga posisi; gelandang, sayap kiri, dan sayap kanan dengan sama baiknya.
Namun, 21 gol ditambah 11 assist yang ia persembahkan dalam 76 pertandingan bersama Raksasa Catalan dianggap tidak sebanding dengan harga dan upahnya. Ia juga beberapa kali “melanggar” peringatan Luiz Suarez agar sabar dan mengelola tekanan fans dengan baik.
Puncaknya ketika ia mencetak gol ke gawang Manchester United di ajang Liga Champions tahun lalu. Ia berlari ke arah tribun suporter yang kerap mengejeknya kemudian meletakkan tangan di telinganya. Beberapa bulan setelah itu, ia dipinjamkan ke Bayern Munchen.
Menurut laporan yang dikutip dari ESPN, Barcelona terpaksa meminjamkan playmaker Brasil itu lantaran kurangnya alternatif yang kredibel dalam penjualan. Sebagai imbalannya, Barca mendapat bayaran 8,5 juta euro.
Selain itu, mereka juga bisa lepas dari kewajiban membayar gajinya. Selama masa peminjaman, Munich membayar membayar 13,5 juta euro gajinya. Ada juga opsi bagi raksasa Jerman itu untuk mempermanenkan sang pemain.
Tapi harapan itu tidak bertahan lama. Meski mampu mencetak sembilan gol dan menyumbangkan delapan assist, Bayern ogah menggunakan opsi itu. Mau tidak mau, akhir musim ini, Coutinho harus kembali ke Camp Nou. "Ini murni keputusan Bayern," kata agen Coutinho, Kia Joorabchian di ESPN.
Barcelona yang sedang mengalami krisis keuangan dan butuh banyak uang untuk membeli Lautaro Martinez serta Neymar sejak beberapa waktu lalu berusaha melego Coutinho. Namun, hampir tidak ada peminat jelas.
Gagasan bahwa dia memiliki pasar di Inggris sudah bergulir cukup lama. Barca kabarnya siap menurunkan harga hingga 80 juta euro. Itu hanya setengah dari biaya yang mereka keluarkan 2018 silam. Sayang, tidak ada klub yang berminat. Mengenai label harga, Joorabchian mengatakan, "Kami belum membahas apa pun untuk saat ini."
Newcastle United, Chelsea, Manchester United, Arsenal, Leicester City, dan Tottenham Hotspur adalah sederet klub yang kabarnya memasukkan nama Coutinho dalam daftar belanja mereka. Meski demikian, tidak ada pernyataan resmi klub tersebut.
Sebaliknya, satu persatu dilaporkan sudah mundur. Manajer Tottenham, Jose Mourinho kabarnya sudah membuat keputusan final tidak akan membeli Coutinho. Gaji 268 ribu euro atau sekitar Rp4,2 miliar per pekan menjadi alasan Mourinho mencoret Coutinho.
The Sun mengklaim bos Spurs itu tidak ingin membuat pemain lain meminta kenaikan upah. Alasan yang sangat masuk akal dan akan menjadi musik bagi telinga pemimpin Spurs, Daniel Levy yang hanya membayar enam pemain lebih dari £ 100.000 per minggu.
Mantan penyerang Spurs, Darren Bent sendiri tidak setuju keputusan Mourinho. “Anda berbicara tentang pemain papan atas yang sangat mengenal Liga Premier dengan sangat baik. Coutinho adalah pemain top, ia adalah superstar yang mereka butuhkan untuk mendorong superstar lain datang,” katanya kepada Football Insider.
Sekarang, masa depan Coutinho menjadi sebuah teka-teki. Hanya satu yang pasti; jika tidak ada yang tertarik membeli Si Penyihir Kecil, Barcelona jelas harus memberinya kesempatan untuk bermain kembali bersama Lionel Messi dkk. Dan kesempatan kedua itu harus ia manfaatkan agar tidak lagi berada dalam sangkar emas. (amr/*)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com