Air Laut di Cipatujah Naik, Warung Warga Terendam

TASIK - Gelombang pasang yang terjadi di sepanjang pantai selatan Cipatujah membuat air laut naik ke pesisir pantai hingga merendam sebagian warung pedagang sekitar, Rabu (27/5).

Air pasang sudah terjadi dan berlangsung sejak Selasa (26/5). Dampaknya para nelayan yang biasa mencari ikan di Pantai Pamayangsari tidak melaut karena ombak pasang dan besar.

Ketua Nelayan Pamayangsari Cipatujah, Sana Sopyana mengungkapkan gelombang pasang terjadi sejak Selasa (26/5), dan diprediksi akan terjadi hingga satu minggu ke depan.

“Baru dua hari dengan sekarang, air laut pasang dan masuk ke pesisir pantai. Sampai air laut merendam masuk ke warung milik warga di pesisir pantai," kata Sana kepada Radar.

Dia menyebutkan ketinggian ombak saat sedang pasang mencapai hingga enam meter. Akibatnya nelayan tidak melaut dan berhenti mencari ikan hingga kehilangan hasil tangkapan. “Kami total tidak melaut setelah idul fitri, apalagi pas pasang air laut. Ya otomatis kehilangan penghasilan, tidak dapat ikan untuk dijual di pelelangan ikan," ujar dia.

Sana menjelaskansebelum air pasang pendapatan nelayan per hari bisa mencapai Rp 500 ribu. Setelah air laut pasang, para petani tidak melaut dan beralih berkebun atau bertani.

“Mudah-mudahan normal kembali, bisa melaut lagi. Karena prediksi dari BMKG selama satu minggu. Sudah biasa gelombang pasang lima atau sepuluh tahun sekali," papar dia.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin membenarkan adanya gelombang pasang di Pantai Selatan Cipatujah. "Kami sudah menyampaikan imbauan kepada masyarakat termasuk nelayan bahwa beberapa hari ini pantai selatan gelombang pasang. Sudah kita sebar, kita juga terus berkoordinasi dengan BMKG," kata dia. (dik)