LONDON - Kembalinya kompetisi Bundesliga membuat liga elite Eropa lainnya meradang bereaksi. Salah satunya, Premier League. Saat Serie A dan La Liga sudah mulai memberikan sinyal kembali bergulir, liga negeri Ratu Elizabeth masih saja jalan di tempat. Lampu hijau yang diberikan pemerintah Inggris untuk bisa menggulirkan kembali liga setelah 1 Juni, tak membuat para klub sepakat. Tarik-ulur kembali muncul kemarin. Rencana menjadikan 12 Juni sebagai tanggal restart menuai resistansi. Termasuk ancaman musim depan tanpa penonton.
Suara keberatan datang dari dokter 20 tim Premier League yang ikut dalam rapat virtual Senin (18/5) malam waktu setempat. Menurut mereka, tim-tim belum siap 100 persen. Hingga kemarin, tidak ada tanggal yang ditetapkan agar liga bisa dimulai kembali. Para dokter yang tergabung dalam Asosiasi Pengobatan dan Performa Sepak Bola (FMPA) mengaku tidak dilibatkan Premier League dalam keputusan tersebut.
Kepala Eksekutif FMPA Eamonn Salmon mengaku para anggota FMPA tak secuil pun menerima ada celah yang cukup liga kembali digulirkan kembali. "Kami rasa ini sangat disayangkan. FMPA tidak diminta berkonsultasi dengan anggotanya bersama dengan Asosiasi Manajer Liga dan Asosiasi Pesepakbola Profesional selama proses ini," ucap Salmon.
Di tempat lain, operator Premier League masih optimistis kompetisi level teratas masih memungkinkan untuk dihelat Juni hingga Juli. Pihak operator liga menilai rencana menggelar Liga Inggris pada 12 Juni, seperti pada target yang disebut sebelumnya cukup masuk akal, namun tidak ada kepastian lebih lanjut mengenai wacana tersebut.
Direktur Utama Premier League Richard Masters mengatakan, jika kompetisi kembali bergulir Juni, Premier League menilai kompetisi bisa berakhir Juli dan musim selanjutnya berlangsung Agustus atau September. "Jedanya memang sempit, saya akui itu sulit. Musim ini berakhir Juli dan kembali memulai pada September atau bisa akhir Agustus. Tapi bagaimanapun, kami memulai dan memastikan 38 pertandingan musim depan berlangsung baik," jelasnya.
Kendati telah mengonfirmasi klub-klub Liga Inggris boleh menggelar latihan bersama mulai Selasa (19/5) waktu setempat, namun pihak Premier League belum menentukan tanggal mengenai kelanjutan kompetisi musim ini di tengah wabah Covid-19. Ya, klub mulai berlatih normal di markasnya masing-masing, tapi dengan mengikuti protokol kesehatan yang sangat ketat. Bahkan tidak boleh ada kerumunan banyak orang dan maksimal cuma lima orang.
Penasihat medis Premier League, Mark Gillet, menilai Liga Inggris berpotensi digelar tanpa penonton dalam enam hingga setahun ke depan. Dalihnya, tentu untuk memutus rantai penyebaran virus. "Anda bisa melihat situasi ini tidak hanya di Inggris saja. Situasi sosial, situasi kesehatan masyarakat tidak akan berubah dalam enam hingga 12 bukan ke depan. Satu hal yang pasti, kami akan membuat budaya baru di masing-masing markas latihan. Penting bagi semua orang untuk memahami hal itu,” kata Gillet dilansir dari BBC Sport, kemarin.
Praktis dengan digelarnya laga tanpa penonton bakal menurunkan pemasukan klub. Kendati demikian urusan tiket masuk bisa disampingkan, mengingat menggelar laga tanpa penonton sebagai solusi terbaik agar kompetisi bisa digulirkan di tengah pandemi global ini. (fin/tgr)