News . 18/05/2020, 21:10 WIB
BANDUNG – Masalah gang Apandi khususnya di RW 08 Kelurahan Braga Kecamatan Sumur Bandung tak kunjung selesai, padahal warga ingin perdebatan itu segera berakhir.
“Kalau jalan Braga sebenarnya penutupan Gang Apandi mah enggak terlalu berpengaruh karena ada Gang Cikapundung yang masih jadi jalan utama untuk lalu lintas warga. Tapi tidak tahu alasannya apa. Kalau saya sih pengennya warga lain dan pengurus RW mulai damai lah, menyelesaikan aecara baik baik. Semoga semua segera berakhir karena enggak ada yang menang atau kalah, untung atau rugi,” katanya, di Bandung, Senin 18 Mei, 2020.
Sebenarnya dana kompensasi dari pemilik lahan Gang Apandi sudah disiapkan bagi warga sekitar dan warga berharap untuk segera dibagikan mengingat manfaatnya sangat mendesak bagi warga yang terdampak pandemi corona.
Masih kata Suryati pihaknya menyambut baik jika ada kesempatan untuk berdamai dengan pemilik lahan Gang Apandi.
Memperpanjang masalah diakuinya tidak akan mengubah keadaan. Apalagi kondisi wabah corona yang berdampak pada perekonomian warga.
“Kalau dari kebutuhan warga, sebenarnya penutupan Gang Apandi mah enggak terlalu berpengaruh karena ada Gang Cikapundung yang masih jadi jalan utama untuk lalu lintas warga. Ya, saya sih pengennya warga lain dan pengurus RW mulai damai lah. Semoga semua segera berakhir karena enggak ada yang menang atau kalah, untung atau rugi,” katanya, di Bandung, Senin 18 Mei, 2020.
Suryati mengakui jika selisih paham soal Gang Apandi ini menyita waktu dan tenaga warga setempat. Langkah warga mengadukan hal ini ke DPRD Kota Bandung juga telah ditempuh. Dari kabar yang ia terima bersama warga lainnya, Komisi A DPRD Kota Bandung memberikan perhatian penuh pada perselisihan lahan ini setelah warga RW 08 Kelurahan Braga mendatangi gedung dewan untuk meminta pembahasan khusus, beberapa bulan lalu.
DPRD Kota Bandung berharap proses rekonsiliasi dijalankan dengan semangat perdamaian. Kondisi wabah corona yang dialami saat ini membutuhkan gerakan saling dukung, saling menolong.
Diketahui, pemilik lahan telah menyiapkan uang kadeudeuh bagi warga di sekitar Gang Apandi sejak lama. Bantuan itu dinilai akan sangat bermanfaat bagi warga untuk melewati situasi ekonomi saat ini yang belum menentu.
“Ya, saya mah ngeliatnya kalau Gang Apandi ditutup mah enggak nutup jalan bener-bener, karena bisa lewat gang lain. Saya sama beberapa warga mah ngeliatnya mungkin niat baik pemilik lahan Gang Apandi yang mau ngasih kadeudeuh dari dulu. Ya, saya mah jujur butuh, kondisi corona gini mah bikin pusing,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, juru bicara pemilik lahan Gang Affandi, Irvan Ansori Mutaqin menjelaskan, status Gang Apandi secara hukum dan administrasi semakin kuat dengan adanya Nota Komisi A DPRD Kota Bandung. Walau demikian, pemilik lahan tetap ingin memberikan uang kadeudeuh bagi warga meski bukan termasuk kewajiban.
“Sejak awal, pemilik lahan berinisiatif untuk memberikan kompensasi bagi warga karena selalu ingin menghindari konflik. Pemilik sangat memikirkan warga. Beliau berpesan agar amanah ini bisa tersalurkan apalagi di tengah kondisi dampak wabah corona ini. Beliau hanya ingin menciptakan kerukunan, itu saja sih harapan besarnya,” pungkasnya.(kai)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com