PURWOKERTO - Meski masih dalam masa pandemi, kota Purwokerto mulai ramai kembali aktivitas masyarakatnya. Berdasarkan pantauan langsung Radarmas, sore hari di Jalan Kampus, Grendeng, Purwokerto Utara kondisinya ramai, baik lalu lalang kendaraan atau ramai masyarakat yang berburu takjil.
Tidak jarang keramaian tersebut tidak mengindahkan jaga jarak aman. Jarak aman kurang lebih 1,8 meter, namun faktanya masih belum diterapkan di masyarakat. Bahkan ada beberapa masyarakat yang urung mengenakan masker.
Melihat hal tersebut, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, perlu ada razia terkait hal tersebut.
"Harus di razia supaya patuh jaga jarak," katanya melalui pesan singkat.
Bupati melihat, mulai ramainya aktivitas masyarakat di Purwokerto disebabkan oleh dua faktor. Yakni mulai mendekati lebaran dan juga masyarakat mulai jenuh dengan kondisi Covid-19 yang tak kunjung usai.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banyumas Imam Pamungkas menjelaskan, terkait mulai ramainya aktivitas di kota Purwokerto sebenarnya sudah ada gugus tugas baik tingkat RT maupun kecamatan. Gugus tugas tersebut hendaknya dapat mengedukasi masyarakat sesuai dengan wilayah kerjanya.
"Kalau kita back up se-kabupaten Banyumas tidak akan mampu. Sesuai perintah bupati nanti akan menggunakan tenaga kesbang, untuk keliling dengan halo-halo," jelasnya.
Lanjut, Imam mengungkapkan, keterbatasan personil yang dimilikinya membuat sulit untuk menjangkau dan memantau semua wilayah di Banyumas. Oleh karena itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Bakesbangpol.
Disisi lain, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Banyumas Setia Rahendra mengungkapkan, sesuai dengan hasil rapat evaluasi Covid-19 kabupaten yang dilatarbelakangi penambahan positif Covid-19 maka dihasilkan perlu adanya pengetatan protokol kesehatan.
"Mulai besok sampai 30 Mei, Bakesbangpol diperintahkan oleh pak bupati untuk menelusuri penggunaan masker di sepanjang jalan Jensud," jelasnya.
Selain masker ia menjelaskan, protap kesehatan yang lain seperti tidak berkerumun, jaga jarak juga turut diperhatikan pihaknya. Pihaknya juga akan melihat perkembangan setiap harinya, yang tidak menutup kemungkinan turut menyisir titik-titik lain di Kota Purwokerto.
"Kita akan mulai pukul 16.00 sampai 18.00. Waktu tersebut merupakan jam-jam keramaian," ucapnya.
Nantinya pihaknya akan mengedepankan edukasi dan himbauan yang bersifat persuasif. Setia melanjutkan, untuk operasi yang sifatnya dikenakan sanksi sudah ada sendiri yakni dari pihak Satpol PP. (aam)