News . 10/05/2020, 06:55 WIB
JAKARTA - Multievent atlet difabel Asia Tenggara, ASEAN Para Games (APG) 2020 yang dijadwalkan digelar pada 3-9 Oktober resmi dibatalkan, menyusul fokus pemerintah Filipina yang saat ini tertuju pada penanganan virus Corona (Covid-19).
Keputusan tersebut disampaikan oleh Presiden ASEAN Para Sports Federation (APSF) Osoth Bavilai kepada Komite Paralimpiade Nasional (NOC) negara-negara Asia Tenggara melalui surat edaran resmi bernomor APSF 2020/070 tertanggal 8 Mei 2020.
Dalam surat edaran tersebut, ada empat hal yang melandasi pembatalan tersebut, salah satunya adalah keputusan Komisi Olahraga Filipina (PSC) yang telah menyetop pendanaan penyelenggaraan pesta olahraga se-Asia Tenggara itu. Artinya, Filipina ingin fokus ke penanganan pandemi virus corona.
Ketua Panitia Penyelenggara Para Games, Michael Barredo pada 3 Mei 2020 memberikan surat resmi dari Komisi Olahraga Filipina kepada Federasi ASEAN Olahraga Paragames.
"Dengan keputusan Komisi Olahraga Filipina (PSC) maka dengan menyesal saya ingin menyatakan bahwa ASEAN Para Games dibatalkan secara resmi," kata Michael.
Meskipun demikian, kata Michael, APSF tetap mengucapkan terima kasih kepada Filipina atas semua upaya yang dilakukan sebelum pertandingan untuk persiapan.
"Kami menghargai mengapa keputusan seperti itu perlu dibuat," ujarnya.
Selanjutnya, APSF akan mengadakan rapat virtual bersama Dewan APSF untuk mendiskusikan terkait pembatalan dan langkah-langkah yang perlu dilakukan ke depan.
"Bavilai mengadakan rapat secara virtual dengan Dewan APSF dalam waktu dekat. Hal itu untuk memfasilitasi pembatalan dan langkah-langkah yang diperlukan ke depannya," terangnya.
"Kami juga akan memperbarui informasi semua secara detail dalam waktu dekat," imbuhnya.
Ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun membenarkan, bahwa gelaran APG 2020 dibatalkan. Dengan pembatalan tersebut, membuat pelatnas dibubarkan untuk sementara.
Bahkan, akbat kondisi tersebut, pihak National Paralympic Committee tidak memberikan gaji kepada para atlet pasca dipulangkan ke daerah masing-masing.
"Semuanya ditunda karena pandemi Covid-19. Otomatis tidak ada gaji, semua pulang. Semua mengerti ini masalah dunia," kata Senny.
Menanggapi keputusan NPC yang tidak membayar gaji para atlet, Leani Ratri Oktila, atlet para bulutangkis putri yang pernah meraih dua medali emas ASIAN Para Games 2018 itu menyatakan bahwa dirinya dapat memahami dengan kondisi yang ada seperti sekarang ini.
"Kalau saya sejauh ini tak begitu masalah mau digaji atau tidak. Menurut saya, yang terpenting adalah bisa tetap latihan untuk mempersiapkan diri dan stamina," tuturnya. (der/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com