News . 09/05/2020, 08:55 WIB
"Jadi kuncinya sekarang memang adanya arahan manajemen sekolah. Bagaimana kita, kepala sekolah, bisa melakukan sesuatu dengan lebih sistematis dari rumah," terangnya.
Sementara itu, Mendikbud Nadiem Makarim menyatakan bakal membuka peluang dibuatnya kurikulum darurat selama pandemi Corona (Covid-19). Namun menurutnya, yang dibutuhkan saat ini adalah kebijakan yang cepat dan langsung bisa diterapkan.
"Membuat kurikulum darurat membutuhkan lebih banyak waktu. Kendati demikian, kami akan mengkaji kemungkinan dibuatnya kurikulum daruat tersebut," katanya.
Menurut Nadiem, membuat kurikulum baru justru bisa memunculkan gangguan terhadap proses belajar. Misalnya harus ada pelatihan buntut dari kurikulum baru.
"Untuk itu kami memutuskan untuk mengambil kebijakan yang bisa dirasakan masyarakat langsung. Termasuk membuat program Belajar dari Rumah melalui TVRI," terangnya.
Sealin itu, Nadiem juga mengakui bahwa belum memiliki solusi belajar dari rumah untuk masyarakat yang tak punya akses listrik. Tapi pihaknya terus menggodok ide yang bisa didorong.
"Itu sedang kami kaji. Tapi mengubah kurikulum tidak mudah, sedangkan Covid-19 ini cepat," pungkasnya. (der/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com