JAKARTA- Anggota DPR RI Fadli Zon menyoroti bantuan sosial (bansos) dari pemerintah yang bertuliskan logo Presiden RI. Seperti diberitakan, sebelumnya Menteri Sosial Juliari Batubara, mengakui bahwa penyaluran bansos pemerintah sempat tersendat. Hal itu dikarenakan harus menunggu tas pembungkus yang berlogo Presiden RI untuk mengemas paket sembako.
Fadli Zon menilai, logo bertuliskan bantuan Presiden RI tidak perlu ditulis, sebab itu bantuan sosial pemerintah bukan bantuan Presiden. "Ini bansos (bantuan sosial) atau banpres (bantuan presiden)?," tulis Fadli Zon.
Di menilai, bansos dengan logo Presiden RI hanya sebagai pencitraan. "Zaman sudah berubah harusnya nggak perlu pakai logo untuk pencitraan. Toh uang rakyat kembali ke rakyat. Saya yakin rakyat tak butuh tas berlogo banpres, tapi isinya." Ujarnya.
Ditanggapi Arteri Dahlan.
Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan mengatakan, tulisan seperti itu sepatutnya tidak dipersoalkan. Sebab itu merupakan kebijakan Presiden.
"Pemberian Bansos adalah program dan kebijakan Presiden terkait penanganan dampak sosial dari pandemik Covid-19 yang disalurkan melalui Kementrian Sosial. Jadi sangat wajar dan patut menurut hukum serta tidak perlu dipersoalkan. Nanti kelihatan bodohnya kita," kata Arteria Dahlan, Kamis (30/4).
Dia menilai, bansos dengan tulisan itu tidak mencantumkan nama Jokowi secara khusus, begitu pun fotonya. "Apalagi kan tidak tertulis Presiden Jokowi. Dan foto beliau pun tidak ada," tegasnya.
Dia menilai, tidak ada pencitraan di balik tulisan tersebut. Sebab Jokowi sendiri kini telah dua periode. "Jadi ini semacam membangun emosional bounding antara Presiden dan rakyatnya serta membangun rasa kepedulian sosial saja, tidak lebih dari itu,” kata dia.
Seperti diketahui, pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial mulai menyalurkan bantuan sosial berupa paket sembako senilai Rp 600 ribu kepada warga tak mampu di Jabodetabek. Sementara, keluarga di luar Jabodetabek akan mendapat Bantuan Langsung Tunai senilai Rp 600 ribu. (dal/fin).