News . 29/04/2020, 03:43 WIB

Mimpi Merdeka Suku Konyak di Perbatasan Dua Negara

Penulis : Admin
Editor : Admin

[caption id="attachment_455813" align="alignleft" width="768"] Rumah Tonyei Phawng berada di tengah-tengah pagar perbatasan Myanmar-India (Foto: Afp)[/caption]

Pemandu wisata asal Longwa, Nahmai Konyak (34) menuturkan suku Konyak hidup di Myanmar. Tapi selama ini kesulitan, terasing.

Pemerintah setempat mengabaikan keberadaan mereka. ”Kami sendiri tidak bisa membantu mereka,” ucapnya.

Kawasan yang dihuni suku Konyak, merupakan demarkasi terlarang sejak dulu. Nyaris tidak tersentuh kolonial Inggris. Suku Konyak mampu melindungi 44 warga desa yang tinggal di perbatasan.

Di seberang perbatasan, desa-desa suku tersebut tidak memiliki jaringan listrik apalagi fasilitas sekolah. Lokasinya gelap dan berlumpur. Namun disitulah ribuan ”Naga”—julukan tentara suku Konyak. Mereka memiliki senjata selama beberapa dekade guna mempertahankan tanah air mereka.

[caption id="attachment_455814" align="alignleft" width="768"] Suku Konyak tinggal di perbatasan tanpa aliran listrik maupun fasilitas pendidikan (Foto: Afp)[/caption]

Pemberontak terakhir pecah pada akhir 80-an. Suku Konyak terbelah  menjadi dua kelompok utama.

Warga sipil harus membayar pajak untuk membantu membiayai kelompok itu. Dan banyak keluarga mengorbankan putra untuk ikut mengangkat senjata. Perlawanan ini dimotori aktivis Myanmar Naga Jacob Ngansa.

Dengan makin mesranya hubungan India-Myanmar, ini adalah saat-saat yang tidak menyenangkan bagi kaum nasionalis Suku Konyak. Mereka ingin menyatu, tetapi tidak dengan India atau pun Myanmar.

  Kepentingan Politik

Partai Nasional Naga (NNP) Myanmar yang baru dibentuk mencoba masuk ke dalam Suku Konyak. Tujuannya jelas. Yaitu untuk mendapatkan dukungan suara baru. Alih-alih mampu memulihkan kondisi ekonomi dan menjanjikan hidup layak. Tapi penentangan pun terus terjadi.

Ketua NNP Shu Maung menegaskan, mereka siap bekerja dan membawa membawa perubahan. Pertarungan untuk kotak suara akan dimulai. ”Kami akan tepati janji itu,” ujarnya.

[caption id="attachment_455815" align="alignleft" width="768"] Inilah Aktovitas Suku Konyak. Mereka bergotong-royong menjaga tradisi. (Foto: Afp)[/caption]

Anggota parlemen regional untuk Liga Nasional Demokrasi Kail-anak sayap NNP pun mencoba meyakinkan. Prioritas utamanya adalah pendidikan, perawatan kesehatan dan makanan untuk Suku Konyak.

”Begitu kita memiliki itu, maka mungkin generasi muda bisa bertarung lagi untuk mimpi itu,” terang Shu Maung. (ful)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com