3 Hari, 37 Laka, 8 Meninggal

fin.co.id - 29/04/2020, 04:15 WIB

3 Hari, 37 Laka, 8 Meninggal

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Tiga hari penyelenggaraan Operasi Ketupat 2020 mulai Jumat hingga Minggu (24-26 April) telah terjadi 37 kali kecelakaan (laka) lalu lintas di seluruh Indonesia. Terdapat sejumlah korban jiwa dan luka-luka akibat peristiwa tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan selama tiga hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2020, terjadi 37 kecelakaan lalu lintas. Akibatnya sebanyak delapan orang meninggal dunia.

"Ada 37 kecelakaan, korban meninggal dunia ada delapan orang," katanya, Selasa.

Dilanjutkan Argo, selain korban jiwa, ada pula korban luka berat sebanyak enam orang dan luka ringan 21 orang.

"Untuk kerugian materinya Rp128 juta," tuturnya.

BACA JUGA: Innalillahi, Wali Kota Tanjungpinang Meninggal akibat Corona

Dengan Pemerintah yang melarang mudik, pihaknya berharap angka kecelakaan lalu lintas dalam Operasi Ketupat 2020 bisa benar-benar berkurang.

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini juga meminta masyarakat yang tetap beraktivitas selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB), agar mematuhi aturan serta tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di tengah kondisi lalu lintas yang sepi.

"Karena dilarang mudik, diharapkan angka kecelakaan bisa turun drastis. Untuk yang (masih beraktivitas selama) PSBB diharapkan tetap jaga jarak, jangan malah berkendara dengan kecepatan tinggi karena jalanan sepi sehingga mengakibatkan kecelakaan," imbuhnya.

Sementara Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menegaskan pihaknya tidak akan menggelar razia besar-besaran terkait banyaknya aksi pembegalan.

"Beredarnya pesan berantai melalui WhatsApp yang berisi tentang adanya razia besar-besaran dari kepolisian karena banyak kerabat pembegal atau geng motor yang balas dendam dikarenakan mereka banyak yang tertangkap dan dibakar adalah hoaks atau tidak benar," katanya.

Dikatakannya, saat ini pihak kepolisian sedang menggelar operasi tahunan yang rutin digelar selama bulan Ramadan yang bersandi Operasi Ketupat Jaya 2020 dan operasi pengamanan untuk penegakkan kebijakan PSBB.

BACA JUGA: Tahun Ini, Kementerian PANRB tetap Lakukan Evaluasi Pelayanan Publik

Adapun fokus dari Operasi Ketupat Jaya 2020 adalah menyekat akses masuk dan keluar Jabodetabek sesuai dengan kebijakan larangan mudik.

"Faktanya, pihak kepolisian atau Polri tidak melakukan razia terkait hal tersebut, melainkan kini Polri sedang melaksanakan Operasi Ketupat 2020 dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri 1441 H," tuturnya.

Terkait informasi hoaks itu Yusri pun meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya. Dia juga meminta masyarakat untuk selektif terhadap informasi diterima sebelum disebarkan kembali.

"Saring sebelum sharing," ungkapnya.

Sebanyak 171 ribu personel gabungan Polri-TNI dan instansi diterjunkan dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2020. Mereka bertugas sejak 24 April hingga 31 Mei 2020 atau "H+7" Lebaran.

Hal ini menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo yang telah menyatakan melarang masyarakat tanpa terkecuali untuk mudik Lebaran di masa pandemik COVID-19.(gw/fin)

Admin
Penulis