PURWOKERTO - Ratusan masjid di Banyumas masih melaksanakan tarawih di tengah pandemi Covid-19. Dari data Kantor Kemenag Banyumas per Sabtu (25/4) sebanyak 614 masjid di 25 kecamatan terpantau masih melaksanakan tarawih. Dari data sementara, jumlah masjid yang paling banyak masih melaksanakan tarawih ada di Kecamatan Purwojati dengan 148 masjid.
Kepala Kankemenag Banyumas, Drs. H. Akhsin Aedi, M.Ag mengatakan melalui penyuluh agama yang ada di setiap kecamatan, Kankemenag Banyumas memantau ketaatan masjid dan mushola dalam mematuhi himbauan pemerintah dan MUI untuk tidak melaksanakan salat tarawih berjamaah.
"Pemantauan dilaporkan melalui grup Whatsapp penyuluh agama KanKemenag Banyumas," katanya melalui petugas pendataan Seksi Bimas, Ali Munif S.PdI M.Pd.
Penyuluh Agama Kecamatan Purwokerto Timur, Julian Wardana mengatakan sepengetahuannya di wilayah binaannya sudah nihil dari aktivitas salat tarawih. Jika dalam data Kankemenag Banyumas masih ada 2 masjid yang melaksanakan tarawih dimungkinkan yang dimaksud bukannya masjid melainkan mushola. Melihat sekilas dari laporan dokumentasi foto sesama rekan penyuluh agama di Purwokerto Timur yang memantau pelaksanaan tarawih di satu mushola daerah Purwokerto Lor, salat tarawih dipenuhi jemaah. Tidak diketahui persis dalam pelaksanaannya menerapkan physical distancing atau tidak.
"Laporan rekan penyuluh di Purwokerto Lor ramai jemaah," katanya.
Selain satu mushola di Purwokerto Lor tersebut sudah tidak ada lagi mushola atau masjid yang melaksanakan tarawih di Purwokerto Timur per Jumat (24/4). Bagi masjid atau mushola yang tetap melaksanakan tarawih sudah diperingatkan langsung oleh Ketua MWC NU agar untuk sementara tidak melaksanakan tarawih di tengah pandemi Covid-19.
"Bisa saja banyak orang yang merasa sayang untuk melewatkan tarawih pertama," terang Julian.
Dirinya memastikan meski sudah tidak ada lagi masjid atau mushola yang melaksanakan tarawih, pelaksanaan tarawih di Purwokerto Timur tetap dipantau dan data selalu diupdate tiap malam.
"Untuk sementara ikuti himbauan dari pemerintah dan ulama dalam masa pandemi Covid-19 saat ini," pungkasnya. (yda)