BANDUNG – Evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Bandung raya, Wali Kota Bandung Oded M Danial menetapkan bahwa PSBB di Kota Bandung diperkat. Hal itu karena hilir mudik warga berkendaraan di jalanan masih sangat tinggi.
“Evaluasi sampai hari ini, kan sesungguhnya evaluasi di lapangan, kita gugus tugas ini bekerja dengan timnya, namun ketika melihat di lapangan masih ada kesadaran di masyarakat yang masih belum sempurna. Saya menghimbau kepada masyarakat bahwa sesungguhnya di hari ke 6 ini kota bandung masyarakat semakin disiplin saya meminta seperti itu,” jelas Oded usai menerima bantuan guna menghadapi covid-19 dari PTPN VIII.
“Adapun kami sudah mengadakan evaluasi dengan pemerintah kota/kabupaten lain, ada pun usulan saya kepada saudara gubernur dan beliau mengumpulkan kita dalam rapat virtual dihadiri forkompimda masing masing, diantaranya ada hal hal dirasakan di lapangan misal antara kendaraan masuk dan keluar dari kota Bandung jadi perhatian bersama,” tambahnya.
Kemarin lanjut Oded, sudah ada ketetapan bahwa kendaraan keluar masuk kota Bandung di perketat. “Secara teknis di lapangan dilaksakankan oleh tim dishub dan polisi lalu lintas masing masing daerah. Diperketat, agar masyarakat makin disiplin, tahu hari ini sedang PSBB, kata kuncinya semua bagaimana kita memberikan kesadaran masyarakat ini sedang PSBB. Ya arus kendaraan masih tinggi,” tandasnya.
Selain memutar balik kendaraan yang masuk dan keluar, titik kerumunan di kota pun kata Oded terus dibubarkan petugas. “Masih ada, saya sudah minta kepada petugas gugus tugas di lapangan, betul kerumunaan sudah ditindak dibubarkan. Pokoknya, petugas harus tegas membubarkan mereka,” imbuhnya.
“Nah nanti, saya akan melihat berhasilnya PSBB ini, indikatornya, bagaimana laju infeksi penyebaran virus ini seperti apa, kalau masih tinggi tandanya. Sekarang masih lari lari, dari 20 meninggal satu satu, kedua juga tentu diukur bagaimana kita secara masif tes juga sedang kita lakukan nanti ketahuan,” pungkasnya.
Disinggu soal masih ada masyarakat melaksanakan shalat taraweh berjamaah di mesjid. Oded mengaku memang masih ada. Karenanya ia menghimbau agar masyarakat mentaati mengikuti arahan MUI.
“Kalau langsung belun dapat laporan, kalau gugus tugas ya masih ada, nah ini kepada kaum muslimin dan muslimat yang masih mengadakan beribadah berjamaah saya menghimbau agar mentaati mengikuti arahan dari MUI. Dirumah dulu lah selama covid ini,” pintanya. Pada kesempatan itu Oded pub berucap syukur bahwa sampai hari ini tingkat kesadaran gotong royong, kolaborasi dari masyarakat, dari komunitas, dan juga dari perusahan perusahan terus bergerak terus berjalan.
Hari ini bantuan datang dari PTPN VIII berupa hand sanitizer, ada masker, dan teh serta lainnya. Oded berharap mudah mudah bantuan ini terus berjalan dan ia menghimbau para pengusaha, perusahan perusahan BUMN, BUMD, swasta di kota bandung ini yang selama sudah berkolaborasi bersama sama terus berlanjut terlebih ketika menghadapi covid-19 ini.(kai)