Kabar Baik, Pemerintah Prediksi Corona di RI Berakhir pada Bulan Juli

fin.co.id - 27/04/2020, 15:18 WIB

Kabar Baik, Pemerintah Prediksi Corona di RI Berakhir pada Bulan Juli

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA- Kepala Gugus Tugas Penanganan Corona, Doni Monardo mengatakan, Indonesia bisa bebas dari corona pada bulan Juli 2020 nanti. Asalkan masyarakat lebih tingkatkan kedisiplinan dan ketegasan dari aparat kepolisian.

"Sehingga bulan Juli diharapkan kita bisa mengawali hidup normal kembali," ujar Doni dalam konferensi pers virtual, Senin (27/4).

Dalam kesempatan itu, Doni juga meminta seluruh kementerian, lembaga terkait untuk menyampaikan berbagai imbauan soal upaya pencegahan penyebaran virus corona dengan berbagai bahasa yang mudah dimengerti masyarakat.

"Imbauan-imbauan harus senantiasa disampaikan dengan bahasa yang mudah, dimengerti masyarakat, perlu gunakan bahasa daerah. Tidak mudik, cuci tangan, gunakan masker, jaga jarak," jelas Doni. "Ketika jaga jarak diharapkan satu sama lain harus bisa tingkatkan kesadaran kolektif," lanjut Doni.

Berbeda dengan Doni, Universitas Teknologi dan Desain Singapura (SUTD) juga baru-baru ini  mengeluarkan pernyataan yang memprediksi wabah di Indonesia akan berakhir bukan Juli, tetapi Juni mendatang.

Dalam predikdeinya, SUTD menggunakan data hingga 25 April 2020. Penelitian ini menggunakan model SIR (susceptible recover recovered) yang diregresikan dengan data berbagai negara untuk memperkirakan kurva siklus hidup pandemi dan memperkirakan kapan pandemi tersebut akan berakhir di masing-masing negara.

SUTD memprediksi corona di Indonesia akan berakhir pada tanggal 6 Juni 2020 yang mana terdapat 97% kasus sudah selesai. Dikatakan, tujuan penelitian dimaksud hanya untuk tujuan pendidikan sehingga masih bisa meleset dari prediksi.

"Prediksi pada dasarnya tidak pasti. Pembaca harus mengambil prediksi apa pun dengan hati-hati. Terlalu optimisme berdasarkan perkiraan tanggal akhir berbahaya karena dapat melonggarkan disiplin dan kontrol kita dan menyebabkan perputaran virus dan infeksi, dan seharusnya dihindari," tulis SUTD dalam situsnya.

Dan, pada laporan tersebut diungkapkan 97% kasus akan berakhir pada 6 Juni 2020 dan 99% kasus akan berakhir di 23 Juni 2020. (**)

Admin
Penulis