WONOKERTO – Dua nelayan dari Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, yang menghilang di Perairan Pekalongan - Batang hingga Minggu (26/4/2020) pagi, belum ditemukan.
Proses pencarian dengan menyisiri Perairan Pekalongan - Batang terus dilakukan oleh tim SAR BPBD Kabupaten Pekalongan, TNI-AL, dan Basarnas Provinsi Jawa Tengah, dengan dibantu nelayan setempat.
Danramil 10/Wiradesa Kapten CPM Abdul Khamim, mengatakan, sampai hari ketiga pencarian, saat ini belum ditemukan dua nelayan yang hilang tersebut.
“Sudah tiga hari anggota TNI AL, tim SAR BPBD Kabupaten Pekalongan, Basarnas Provinsi Jawa Tengah dibantu masyarakat berangkat ke perairan Pekalongan - Batang untuk mencari korban kapal tenggelam, namun hasilnya masih nihil,” jelasnya.
Dijelaskan, pencarian saat ini masih terganggu oleh tingginya gelombang air laut, sehingga pencarian belum bisa maksimal.
“Menurut tim yang melakukan pencarian di lapangan, di saat siang hari gelombang air laut sangat tinggi sehingga pencarian terpaksa harus ditunda dan tim harus kembali demi keamanan untuk dilanjutkan saat ombak sudah normal kembali,” kata dia.
Khamim berharap, selama proses pencarian semuanya agar dapat berjalan dengan aman dan tanpa suatu kendala apapun, sehingga dua korban kapal nelayan yang hilang dapat segera ditemukan.
Dilaporkan sebelumnya pada Kamis (23/4/2020), kapal KM Bangkit Rejeki dengan ukuran 4 GT yang di dalamnya terdapat dua nelayan yang beralamatkan di Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, menghilang.
Sebelumnya diberitakan (Radar, 24/4/2020), dua nelayan kapal arad dari Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, menghilang di Perairan Pekalongan sejak empat hari lalu. Proses pencarian kedua nelayan bernama Imron (45) dan Casyanto (40), oleh nelayan dan tim gabungan BPBD dan Polair terkendala ombak tinggi, Kamis (23/4/2020).
Kepala Desa Tratebang Pronisa dikonfirmasi Radar, Kamis pagi, membenarkan ada dua nelayan arad atau kapal dengan kapasitas 4GT menghilang di laut. Menurutnya, proses pencarian kemarin pagi dilakukan dengan mengerahkan sekitar delapan perahu, baik milik nelayan, BPBD, dan Polair. (had)